Sebelum kepulangannya ke London, di Bengkulu Raffles mendirikan benteng Inggris paling besar kedua di Asia Pasifik, setelah benteng utamanya di India. Dari pendirian benteng yang permanen, kokoh dan multifungsi itu dapat dipastikan kalau Raffles memiliki cita-cita di kawasan ini. Karena parahnya gejolak politik yang mendera Eropa pada tahun 1823 ia terpaksa untuk meninggalkan Sumatra. Namun Raffles sempat mewujudkan obsesinya di Singapura dan dalam proyek botani dan satwa Hindia Timur, terutama di pulau Sumatra. Tonggak imperalis Inggris ini menggagas pendirian Raffles Museum di Singapura. Misinya adalah mencatat dan mendokumentasikan binatang dan tanaman khas yang terdapat di pulau Jawa dan Sumatra (Raffles, 2008). Salah satunya adalah jenis tanaman bunga sekaligus nama Raffles diabadikan sebagai nama bunga itu, yaitu Rafflesia Arnoldii (Gus Anam’s 2010 blog). Karena peran besar Raffles, di Simgapura akhirnya diabadikan dengan bentuk patung atau monumuen Raffles untuk mengenang tokoh besar itu.
Berakhirnya pemerintahan Raffles karena kondisi eropa sudah tidak mendukung. Kedudukan Napoleon telah goyah, dan Belanda telah bangkit untuk melawan Perancis. Ujungnya terselesaikan pada 1824 yang disepakati di London. Britania berjanji tidak akan lagi campur tangan di Sumatra atau pulau-pulau lain di kepalauan Indonesia. Begitu juga orang Belanda berjanji menghormati kemerdekaan Aceh, tapi sekaligus bertekad melindungi pelayaran di sekitar ujung utara Sumatra dari perompak-perompak Aceh. Perjanjian 1824 mengakhiri kekuasaan Britania atas Bengkulu (Vlekke, 2008). Hingga akhirnya Nusantara kembali di bawah kekuasaan Belanda yang dengan sistimatik menguras serta mengkulikan penduduk Nusantara seperti yang dilakukanya sebelum Inggris datang.
Daftar rujukan
Anam’s, Gus.2010.blog: Pemerintahan VOC-Hindia Belanda. (OnLine) Senin 8 November 2010.
Dekker, Nyoman.1993.Sejarah Pergolakan Indonesia Dalam Abad XIX.Malang:IKIP Malang.
Raffles, Th.S.2008.The History of Java, Penyunting: Hamonangan Simanjuntak dan Revianto B. Santosa.Yogyakarta: Narasi.
Ricklefs, M.C.2005.Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Terjemahan. Oleh Satria Wahono dkk.Jakarta:PT Serambi Ilmu Semesta.
Vlekke, B.H.M.2008.Nusantara: Sejarah Indonesia.Jakarta:PT. Gramedia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffles(OnLine) Senin, 8 November 2010.
Foot note
1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UM Angkatan 2009.
2 Saingan Raffles dalam memperebutkan pangkat Letnan Gubernur Jenderal di Indonesia.
3 Perwakilan Inggris yang menanda tngani Kapitulasi Tuntang.
4 Pajak bumi yang dilaksanakan berdasarkan hukum adat di Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H