Mohon tunggu...
Alfian D. Cahyo
Alfian D. Cahyo Mohon Tunggu... -

Alfian Dwi Cahyo, lahir di Blitar 13 Maret 1990, remaja yang berzodiak pisces ini adalah mahasiswa pendidikan sejarah FIS UM angkatan 2009. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Kunir 01. Keinginan untuk terus bersekolah negeri, akhirnya ia diterima di salah satu sekolah berstandart nasional yaitu SMPN 1 Srengat. Dalam pendidikan menengahnya, Ving (panggilan akrab teman-teman kuliah) melanjutkan di salah satu SMA negeri di Kabupaten Blitar yaitu SMAN 1 Ponggok dengan program IPS. Vienk kini adalah mahasiswa jurusan sejarah di Universitas Negeri Malang. Saat ini ia tengah menyelesaiakan program sarjananya di UM.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SIB: Masa Kepemimpinan Raffles

31 Mei 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:01 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



  • Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaji



  • Mempraktekkan sistem yuri dalam pengadialn seperti di Inggris



  • Melarang adanya perbudakan, membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor (Gus Anam’s, 2010 blog)



  • Kesultanan Banten dihapuskan, kedaulatan kesultanan Cirebon harus diserahkan kepada colonial Inggris (Raffles, 2008).

Disamping kebijakan-kebijakan yang telah disebutkan, Raffles juga seoarang sarjana yang tertarik dalam Sejarah dan keadaan alam Indonesia. Yaitu dengan membangun gedung Harmoni di jalan Majapahit Jakarta untuk lembaga pengetahuan yang berdiri sejak tahun 1778 yang bernama Bataviaasch Genootschap(Gus Anam’s, 2010 blog).

Pada 13 agustus 1814 diberlakukan konvensi London yang memuat bahwa seluruh wilayah yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan kepada pihak Inggris tetapi tidak berlaku atas Bangka, Belitung, dan Bengkulu. Sebenarnya Raffles tidak menerima hal ini karena kekayaan Hindia-Belanda sanagat menguntungkan pihak Inggris, naumun ia terpaksa menandatanganinya yang merupakan bagian dari penyusunan kembali secara menyeluruh urusan-urusan Eropa setelah perang-perang Napoleon. Raffles akhirnya ditarik kembali ke Inggrisdan digantikan oleh John Fendall yang melaksanakan keputusan konvensi London sekaligus serah terimanya. Tahun 1818 Raffles kembali ke timur untuk Jabatan barunya yaitu menjadi Gubernur Bengkulu. Setelah setahun pemerintahannya ia menggagas proyek bernama Singapore. Proyek mercusuar ini adalah pelampiasan dari rasa kekecewaannya karena penyerahan tanah Jawa kepada Belanda. Diapun akhirnya terkenal sekali sebagai pendiri Singapura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun