“Mungkin, jika penerbangan ditunda lagi aku akan menghubungimu,” kataku.
Kami terus melanjutkan obrolan sore itu. Ia tampak heran ketika aku memesan segelas chocolate parfait lagi untuk kami nikmati bersama-sama. Sesuatu yang tak pernah bisa kulakukan untuk waktu yang cukup lama. Tapi aku tidak bercerita bahwa di balik segelas chocolate parfait itu, pernah ada drama yang lain. Mungkin aku akan menceritakan padanya lain kali saja. Mungkin. ( )
Mataram, 14 September 2015
_____________________________________
*) Cerpen ini masuk nominasi pemenang Lomba Sastra dan Seni ke-3 Universitas Gajah Mada, 2015.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!