“Ya, ya … silakan kalian masuk duluan, biar ibu membereskan yang sedikit ini, “ ujar Kayah lirih. Pada saat itu angin bertiup cukup kencang. Daun-daun waru kering yang sudah disapu Kayah, terbang pendek-pendek terbawa angin kembali. Beberapa menutupi sebagian batu nisan yang disamarkan di depannya. ()
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!