Mataku menatap lama jam itu, ditemani suara degup jantungku yang menggema di telingaku.
Entah pada hembusan napasku yang keberapa, aku memutuskan untuk melakukan apa yang dilakukan jam itu.
Sambil mendengar suara jantung hatiku, aku memutuskan untuk berhenti.
Dan rasanya seperti tersenyum.
Aku bahagia.
.
Sejak momen itu, aku mulai mencari.
Aku menyapukan kuas di atas kanvas, berusaha membuat gambar-gambar hidup.
Aku berlari sekencang mungkin, berusaha mengejar angin.
Aku menendang dan memantulkan bola, berusaha selincah mungkin.
Aku menulis dan membaca, berusaha mengubah kelam menjadi puisi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!