Mohon tunggu...
S Vialli
S Vialli Mohon Tunggu... -

Pelajar Indonesia di Berlin, Jerman. http://uponaweek.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kertas Putih Kosong, Titik, Goresan 'Klasik' dan Ribuan Hal Lainnya

25 April 2011   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin pada titik dimana aku melihat titik di ujung pensilku. Mungkin pada titik dimana diriku sadar bahwa titik di sebuah kertas putih kosong bukanlah menggambar. Mungkin pada titik dimana diriku sadar bahwa pelajaran menggambarku selalu berujung pada.. titik.

.

Beberapa temanku berkata bahwa diriku hanya perlu menggambar sesuatu yang mudah. Entah apapun itu atau hal klasik seperti dua bukit dengan matahari diantaranya. Bagaimanapun, yang terpenting adalah dirimu mengisi kertas kosong putih itu. Bukan bagaimana atau apa atau mengapa.

Sayangnya, diriku tak ingin 'hanya' mengisi. Diriku tak hanya ingin 'sekedar' mengisi. Diriku ingin.. entahlah.

.

Entah karena guruku yang selalu memanggilku dan orang tuaku karena sebuah titik. Entah karena kata-kata teman-temanku itu. Entah karena muak melihat kertas putih yang kosong. Entah karena bosan melihat titik.

Namun tanpa kusadari, titik berubah menjadi goresan.

Sayangnya, diriku tak tahu 'bagaimana atau apa atau mengapa' tentang goresan-goresan itu.

Satu yang kutahu, aku menggores sesuatu yang selalu digores 'semua' orang, si dua bukit dengan matahari diantaranya.

'Klasik'.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun