Mohon tunggu...
Via kharisma
Via kharisma Mohon Tunggu... Lainnya - lifia

sorang mahasiswa yang berusaha berhasil di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Regional bagi Seorang Prencana

1 November 2022   06:33 Diperbarui: 1 November 2022   07:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

EKONOMI REGIONAL BAGI SEORANG PERENCANA WILAYAH

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai kemakmuran yang sesuaikan dengan tingkatan tarafnya masing-masing. Ekonomi mengajarkan bagaimana memanagement atau mengatur suatu kegiatan.Ekonomi merupakan suatu cabang ilmu yang mencakup bidang apapun, bukan hanya dalam berbisnis yang jelas berhubungan dengan keuangan namun dalam merencanakan suatu wilayah juga memerlukan ilmu ekonomi wilayah di dalamnya.

Ilmu ekonomi regional merupakan cabang ilmu yang relatif baru sehingga banyak yang mempertanyakan apakah ilmu ekonomi regional dapat dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang dapat berdiri sendiri, seperti halnya cabang ilmu ekonomi yang lain. Agar suatu cabang ilmu dapat berdiri sendiri maka cabang ilmu tersebut harus memiliki kekhususan, yaitu suatu yang tidak dibahas dalam cabang ilmu yang lain. Selain itu, harus juga memiliki prinsip- prinsip yang utuh dan mampu memberikan solusi yang lengkap untuk bidang regional.

Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu ekonomi regional adalah Ilmu ekonomi yang menganalisis suatu wilayah atau bagian wilayah secara keseluruhan atau melihat berbagai wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah. Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi tradisional.

Ilmu ekonomi regional memiliki kekhususan dalam menjawab pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari suatu kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi konkret. Ilmu ekonomi regional pada umumnya memiliki tujuan yang sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment, economic growth, dan price stability.

Hubungan ekonomi regional dengan kawasan perencana

Penentuan hasil produksi yang maksimal akan berbeda di berbagai tempat, tergantung pada kondisi eksisting di wilayah tersebut. Jadi, hukum ekonomi yang telah lazim apabila diterapkan dengan memasukkan unsur tempat atau region, akan memunculkan beberapa masalah yang dapat dijawab dengan teori khusus yang tidak tercakup dalam teori ekonomi tradisional. Oleh sebab itu muncul ilmu ekonomi regional, yaitu cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi ke dalam ilmu ekonomi tradisional. Hubungan antardaerah juga merupakan salah satu bahasan ekonomi regional yang cukup menarik, dan memunculkan implikasi kebijakan yang lebih mempercepat tercapainya tujuan ekonomi nasional.

Ilmu ekonomi regional murni membicarakan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah. Terdapat 2 kelompok ilmu yang biasa menggunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatan analisis. Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek sosial ekonomi dan geografi, sedangkan regional planning yang lebih menekankan analisisnya pada aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan perencanaan (planning). Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih lokasi.  Pada implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang cocok dengan kegiatan yang akan dilakukan. ilmu ekonomi saat merencanakan suatu kawasan membutuhkan perhitungan bukan hanya merencanakan pembangunan di kawasan perencana namun juga perlu diperhitungkan dan diperkirakan tentang ekonomi yang akan berkembang di wilayah tersebut.

Walaupun perkembangan ilmu ekonomi telah sedemikian pesatnya, tetapi ada beberapa pertanyaan penting yang belum dapat dijawab oleh para ahli ekonomi. Pada umumnya para ekonom secara tidak langsung beranggapan bahwa prinsip-prinsip ekonomi yang telah ada akan berlaku umum di seluruh tempat, baik di kota atau di desa, di daerah yang telah maju ataupun di daerah yang terbelakang. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa kondisi tiap-tiap daerah tersebut berbeda, ketersediaan sarana dan prasarana tidak sama, kemampuan SDA tidak sama, kepadatan penduduk berbeda atau harga tanah jauh berbeda. Dengan demikian, berbagai kegiatan ekonomi yang cocok di suatu daerah belum tentu cocok di daerah lain.

Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. Ferguson (1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah

(1) full employment

(2) economic growth                      

(3) price stability

masing-masing dari poin di atas dapat uraikan  sebagai berikut ;

1. Menciptakan full employment walau sulit di lakukan setidaknya dapat menciptakan tingkat pengangguran yang rendah menjadi tugas pokok pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah. Dalam kehidupan masyarakat, pekerjaan berfungsi sebagai sumber pendapatan, sehingga pekerjaan merupakan hal yang cukup krusial sebab banyak hal buruk yang dapat terjadi apabila kebutuhan pekerjaan tidak dapat terpenuhi.

2. Adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi) karena selain menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru juga diharapkan dapat memperbaiki kehidupan manusia atau meningkatkan pendapatan. Tanpa perubahan, manusia merasa jenuh atau bahkan merasa tertinggal.
3. Terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk menciptakan rasa aman atau tenteram dalam perasaan masyarakat. Harga yang tidak stabil membuat masyarakat merasa was-was, misalnya apakah harta atau simpanan yang diperoleh dengan kerja keras, nilainya riil atau
bermanfaat di kemudian hari.

Ada tujuan ekonomi yang tidak mungkin dilakukan daerah (pemerintah daerah) apabila daerah itu bekerja sendiri, yaitu menstabilkan tingkat harga. Namun, apabila daerah itu dapat memenuhi tujuan pertama dan kedua, hal itu turut membantu pemerintah pusat untuk memenuhi tujuan ketiga. Namun, di sisi lain karena cakupan wilayah yang sempit maka suatu daerah dapat membuat kebijakan yang lebih bersifat spasial sehingga ada hal- hal yang dapat dilakukan oleh daerah secara lebih baik ketimbang oleh pemerintah pusat. Hal-hal yang bisa diatur di daerah secara lebih baik, yang merupakan tujuan pokok tambahan dari ilmu ekonomi region, seperti berikut.

1. Terjaganya lingkungan hidup bagi seluruh makluk hidup

2. Terjalinnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah

3. Memetakan sektor unggulan di berbagai wilayah.

4. Sektor unggulan diberbagai wilayah dapat berkesinambungan agar satu wilayah dapat membantu wilayah yang lain.

5. Menciptakan wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tanpa harus membeli dari luar wilayahnya bahkan mampu memenuhi kebutuhan pangan di sekitar wilayahnya.

Kawasan perencana yang mempertimbangkan ekonomi regionalnya dengan matang ( studi kasus kawasan).

Sejak era otonomi daerah awal 2000-an, perekonomian tidak lagi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya atau Medan, tapi menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Kebijakan otonomi telah mengalirkan sebagian dana pembangunan langsung dari pusat ke kabupaten/kota. Di sinilah, dana otonomi ini menyemaikan bibit-bibit pertumbuhan baru. Aliran dana ini memang tidak seketika merubah daerah jadi berkembang pesat, tapi otonomi merupakan titik awal dari proses evolusi.  Selain aliran dana otonomi, ada sejumlah perkembangan lain yang membuat banyak daerah berkembang sesuai dengan peraturan daerah.

Pembangunan infrastruktur (jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan jaringan kapal tol-laut) yang dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo, juga ikut mengubah peta pertumbuhan di daerah. Selain itu, mobilitas kelas menengah yang kian santer, berkat perkembangan teknologi digital dan pembangunan infrastruktur, Perubahan-perubahan ini membuat pertumbuhan wilayah di Indonesia bergerak dinamis. Untuk menyisir daerah-daerah potensial yang melesat cepat itu,  laju pertumbuhan PDRB (produk domestik regional bruto) pada beberapa kabupaten/kota cenderung meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi  nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun