Mohon tunggu...
Via kharisma
Via kharisma Mohon Tunggu... Lainnya - lifia

sorang mahasiswa yang berusaha berhasil di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Regional bagi Seorang Prencana

1 November 2022   06:33 Diperbarui: 1 November 2022   07:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawasan perencana yang mempertimbangkan ekonomi regionalnya dengan matang ( studi kasus kawasan).

Sejak era otonomi daerah awal 2000-an, perekonomian tidak lagi terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya atau Medan, tapi menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Kebijakan otonomi telah mengalirkan sebagian dana pembangunan langsung dari pusat ke kabupaten/kota. Di sinilah, dana otonomi ini menyemaikan bibit-bibit pertumbuhan baru. Aliran dana ini memang tidak seketika merubah daerah jadi berkembang pesat, tapi otonomi merupakan titik awal dari proses evolusi.  Selain aliran dana otonomi, ada sejumlah perkembangan lain yang membuat banyak daerah berkembang sesuai dengan peraturan daerah.

Pembangunan infrastruktur (jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan jaringan kapal tol-laut) yang dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo, juga ikut mengubah peta pertumbuhan di daerah. Selain itu, mobilitas kelas menengah yang kian santer, berkat perkembangan teknologi digital dan pembangunan infrastruktur, Perubahan-perubahan ini membuat pertumbuhan wilayah di Indonesia bergerak dinamis. Untuk menyisir daerah-daerah potensial yang melesat cepat itu,  laju pertumbuhan PDRB (produk domestik regional bruto) pada beberapa kabupaten/kota cenderung meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi  nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun