Mohon tunggu...
Flower Nice
Flower Nice Mohon Tunggu... Penulis - Author

Flower nice adalah sebuah nama pena dari seseorang yang ingin menyampaikan pesan-pesan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merindu Tanah Suci

25 Januari 2024   14:21 Diperbarui: 25 Januari 2024   22:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nek Munah khawatir tidak bisa melunasi tepat waktu sehingga mimpinya ke Tanah Suci akan sirna, perjuangannya sia-sia.

Dalam kegundahan hati, Nek Munah berdoa dengan linangan airmata, "Ya Allah, aku ikhlas bila sepanjang hidupku tidak pernah merasakan gelimang harta. Mohon izinkan aku untuk menunaikan kewajibanku yang terakhir sebelum menutup mata."

***

Hari ini, Nek Munah sudah sampai rumah sebelum senja. Ia kaget melihat seorang lelaki berkaos putih duduk di depan rumahnya. Setelah mendekat, ternyata orang itu adalah keponakannya yang dulu mengurus pendaftaran hajinya.

"Assalamualaikum, Bude," sapa lelaki bernama Burhan itu.

"Waalaikumsalam," jawab Nek Munah.

Mereka berdua kemudian masuk dan berbincang. Burhan menanyakan perihal surat dari kantor agama kabupaten dan dijawab apa adanya oleh Nek Munah, termasuk tentang uangnya yang belum cukup untuk membayar kekurangannya.

Mendengar hal itu, Burhan tersenyum sambil menyerahkan amplop putih pada Nek Munah.

"Apa ini, Han?" Tanya Nek Munah bingung karena dirinya tidak bisa membaca.

"Itu adalah kuitansi pelunasan, Bude. Alhamdulillah sudah Burhan lunasi kekurangannya. Insyaallah Bude bisa berangkat tahun ini. Uang yang Bude kumpulkan untuk bekal kesana saja," papar Burhan yang sontak membuat Nek Munah bersimpuh. Airmata haru menganak sungai.

Sejak hari itu, Nek Munah tak lagi berjalan kaki mencari kayu bakar. Ia tinggal bersama Burhan di kota kabupaten karena harus mengikuti manasik haji dan kegiatan lainnya sebelum berangkat ke Tanah Suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun