Sebelumnya aku tidak pernah banyak bicara tentang laki-laki pada Ibu ataupun Bapak. Karena memang untuk urusan percintaan aku sangat tertutup. Lagian, dulu kupikir tidak begitu penting untuk menjalin hubungan. Tapi kalau sekadar suka-sukaan, ya begitulah lumrahnya seorang anak manusia. Tapi, kali ini memang aku sedang jatuh cinta pada seorang pria, bukan anak laki-laki.
***
Malam itu aku sedang membaca sebuah novel di kamar. Karena merasa haus aku pun pergi ke dapur. Namun, belum sampai di dapur aku mendengar sebuah obrolan di kamar Bapak. Aku mendengar Bapak menangis. Belum sempat aku mengetuk aku mendengar hal yang membuatku lucu sekaligus sedih. Duh Bapak.
"Tapi Buk. Aku belum siap kalau dia harus ninggalin rumah. Aku masih ingin menjaganya, aku masih kuat kok."kata Bapak.
"Astaga Bapak, Bapak ini kenapa? Lumrahlah kalau dia jatuh cinta, usianya sudah dewasa. Masa iya kita harus larang dia jatuh cinta sih, Yah." Kata Ibu.
"Tapi Buk."kata Bapak.
"Padahal dia pengen tuh kayaknya cerita sama Bapak, eh Bapak malah gak nanggepin. Kapan lagi coba dia bakal cerita? Huh, katanya mau jadi temen dia."kata Ibu.
"Kalau begitu Bapak mau ke kamarnya, suruh dia cerita lagi deh Buk." Kata Bapak.
"Janganlah, sudah malam dia harus istirahat."kata Ibu.
"Oh iya yah. Sudahlah Buk. Ayok tidur," kata Bapak.
Aku tertawa kecil. Sebegitu tidak inginkah Bapak aku tinggalkan? Sampai bilang bahwa dia masih kuat untuk menjagaku. Bapak, Bapak. Aku segera kembali ke kamar dan lupa dengan rasa hausku. Tiba di kamar aku berpikir tentang Bapak.