"Sayang, aku minta maaf lupa mengabari," kataku.
"Kamu merasa ribet ya harus mengabari aku terus-terusan?" tanya dia.
"Tidak, sayang. Ada meeting mendadak ketika aku akan menelpon kamu tadi, lalu batreku habis."
"Kamu bisa mengirimkan pesan kepadaku, mas."
Aku menunduk lesu.
"Aku menunggu sampai jam 7 malam di kantor, kukira kamu akan menjemputku. Sebab, itu sesuai dengan apa yang kamu katakana pagi tadi. Namun, aku ingat harus menjemput anak kita di rumah Ibu."
"Sayang, maafkan aku."
"Sudahlah mas, mas baru sampai habis pulang bekerja. Mas harus segera mandi lalu istirahat. Mas kan tadi udah mikir banyak."
Dia tidak tahu aku pulang jam 21.30 bukan karena aku bekerja. Tapi, karena aku pergi bersama teman-teman SMAku.
"Sayang aku tidak bekerja. Aku tadi kumpul bersama dengan teman-teman SMAku."
Dia melihat kearahku.