Bookdepository, Toko Buku Online yang sudah tutup
Menjelang akhir bulan April, Bookdepository, salah satu toko buku online yang sudah lama berdiri menutup aktivitasnya setelah 19 tahun beroperasi. Meski cukup disayangkan tapi penutupan ini tidak bisa dihindari akibat pandemi COVID-19 yang berpengaruh pada sebagian besar bisnis dari segala bidang.
Bookdepository didirikan oleh mantan karyawan Amazon pada tahun 2004 di Inggris. Berbeda dengan Amazon dan eBay yang menjadi situs tempat menjual bermacam-macam barang dari penjual individu dan perusahaan, Bookdepository berfokus menjual buku baru dari penerbit dari Inggris dan mengirimkannya ke lebih dari 160 negara.
Pada tahun 2011 Bookdepository diakuisisi oleh Amazon namun tetap menjual buku dengan namanya. Saya baru mengenal situs ini kurang dari 10 tahun dan tidak terlalu sering membeli buku dari tempat ini.Â
Namun dibanding Amazon atau eBay yang lebih mahal serta ongkos kirim yang juga tidak murah, Bookdepository masih jauh lebih mudah dan murah karena tidak menarik ongkos kirim walau harus membayar memakai kartu kredit. Namun sayangnya tidak ada fitur melacak paket supaya pembeli bisa mengecek status pesanan.
Di luar kekurangan itu, Bookdepository cukup ramah dan sigap melayani keluhan pelanggan. Saya pernah mengalami dua kali barang tidak sampai di tempat dan tidak diketahui lagi ada di mana dan pihak mereka memberi penggantian sesuai harga buku yang saya bayar.Â
Setiap membeli selalu dikirim dalam paket berupa kertas kardus tebal disertai bookmark bagus yang bisa dikoleksi. Kini semua bookmark itu jadi bagian sejarah dan bukti adanya situs ini.
Sejak pandemi COVID-19, distribusi dan pengiriman pesanan menjadi lebih lambat ke seluruh negara pembeli. Hal ini disebabkan prosedur keamanan dan kesehatan yang lebih ketat ditambah orang lebih berfokus membeli kebutuhan penting seperti makanan dan obat-obatan daripada barang lain.Â
Meski keadaan membaik pada tahun 2022 ternyata hal itu tidak membuat Bookdepository bertahan dan akhirnya membuat pengumuman akan menghentikan kegiatan bisnis mereka tanggal 26 April 2023 tapi masih tetap memberikan pelayanan dan dukungan untuk pembeli sampai selesai.
Selain COVID-19, format ebook yang lebih praktis daripada buku fisik, banyaknya komplain dan ganti rugi yang harus ditanggung membuat situs ini tidak bisa melanjutkan bisnisnya.Â
Meski disayangkan tapi hal itu tidak bisa dihindari dan menjadi salah satu proses perubahan teknologi dan bisnis yang terus berkembang dan berubah. Semoga saja di masa depan ada situs sejenis atau Bookdepository lahir kembali dengan nama baru tapi dengan konsep bisnis yang lebih baik.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Book_Depository
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H