Mohon tunggu...
vetra raisha
vetra raisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang ingin menuliskan artikel artikel mengenai hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Laut Cina Selatan dalam Perspektif Realisme

9 November 2022   14:21 Diperbarui: 9 November 2022   14:36 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hegemoni adalah ketika kelompok dominan memiliki kekuatan yang signifikan dalam suatu negara dan bagaimana menggunakan kekuatan itu untuk mempengaruhi kelompok lain. 

Konflik klaim teritorial di Laut Cina Selatan melibatkan penggunaan kekuatan dan akan menjadi konflik internasional di masa depan yang membutuhkan banyak upaya untuk diselesaikan. 

Terdapat potensi perang dunia di masa depan sebagai akibat dari perselisihan antara negara-negara di Laut Cina Selatan dengan negara-negara adidaya yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut.

Menurut Valencia (2007:163) bahwa mengingat penyelesaian untuk perselisihan di Laut Cina Selatan merupakan tugas jangka panjang dan pengelolaan konflik atas isu yang tidak dapat didesak keberadaannya, maka diperlukan mekanisme yang efektif untuk mengelolanya. 

Adanya tekanan dalam perselisihan dan keinginan kuat untuk menguasai demi kepentingan negara sendiri. Selain itu, adanya kegagalan untuk mencapai kesepakatan atas hak laut milik bersama. Salah satu solusi untuk menghindari bentuk konflik berkelanjutan adalah pengadaan kesepakatan secara bilateral tentang pedoman bagi rezim kapal militer pada titik ZEE di Laut China Selatan.

Penekanan dalam perspektif realis terhadap dinamika problematis yang terjadi di Laut Cina Selatan adalah adanya kecurigaan, ketidakstabilan hubungan antara negara satu dengan negara lain, kurangnya pengelolaan dan sumber daya yang belum berkembang. 

Tentunya, frekuensi negatif tersebut meningkatkan intensitas insiden sekaligus memicu sentimen nasionalis dari konflik politik yang dihasilkan dari perebutan hak milik atas Laut China Selatan (Valencia, 2007:127). 

Akibatnya, peningkatan besar-besaran dalam pengeluaran militer yang dilakukan oleh China, kawasan laut tersebut menghadapi dilema keamanan. PBB sedang berjuang untuk menyelesaikan konflik ini dengan banyak pihak, sehingga posisi PBB sebagai lembaga yang netral kesulitan untuk mengontrol semua pihak secara efektif. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan PBB, seperti meratifikasi Piagam dan struktur Dewan Keamanan PBB.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun