Mohon tunggu...
Vetiana Halim
Vetiana Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dengan 4 anak

Ibu Rumah Tangga yang berharap komdisi negeri ini menjadi Berkah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebijakan Masalah Buruh yang Tidak Bijak

1 Februari 2023   14:35 Diperbarui: 1 Februari 2023   14:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebijakan Kapitalisme Berpihak Pada Investor

Kebijakan kapitalistis yang ditopang demokrasi menempatkan investor (pemilik modal) sebagai tuan yang harus dilayani. Karena merekalah yang memberikan kontribusi signifikan hingga rezim berkuasa

Bagi investor, buruh adalah cost of production yang pengeluarannya harus diminimalisasi. Pemikiran inilah yang menjadikan upah buruh harus tetap murah.
Di Sisi lain, Kapitalisme menyerahkan kepemilikan secara bebas kepada yang mampu. Akibatnya, tidak ada milik publik yang menguasasi hajat hidup masyarakat yang dikelola pemerintah. Maka ini menyebabkan pemerintah tidak mampu menyelenggarakan kebutuhan dasar berupa jaminan pendidikan dan kesehatan. Pemenuhannya, dialihkan kepada investor melalui jaminan dan tunjangan yang harus dibayarkan selain upah.

Alhasil, selalu terjadi pertentangan antara buruh dan investor. Namun, selalu dimenangkan oleh investor. Karena merekalah yang menjadikan rezim berkuasa.
Islam Menyelesaikan Permasalahan Secara tuntas

Masalah buruh tidak bisa hanya diselesaikan dengan mengotak atik masalah ekonomi. Karena akan terkait dengan masalah lain, terutama berefek ke masalah sosial. Jika masalah buruh tidak teratasi, muncul masalah kemiskinan, kriminalitas meningkat, perempuan keluar rumah, anak-anak terbengkalai, generasi lemah, perceraianpun meningkat. Jadi solusinya harus menyentuh ke segala aspek kehidupan.

Islam akan menyelesaikan ini berlandaskan kesadaran bahwa Allah Maha Pencipta dan Maha Pengatur. Hanya aturan Islamlah yang akan menyelesaikan semua permasalahan manusia.

-Dalam masalah ekonomi,  Pemerintah harus dapat menjamin setiap laki-laki yang mampu bekerja akan memperoleh pekerjaan untuk  mencari nafkah. Dan ini hanya dibebankan kepada laki-laki. Perempuan dapat mencari penghasilan, tapi hanya merupakan pilihan saja. Tugas utamannya adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Menyiapkan generasi yang berkualitas serta mengamankan kehidupan rumah tangganya.

-Secara mendasar, Islam mengatur tentang kepemilikan. Kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Dari sini kita akan mendapatkan sumber dana pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya berupa sarana pendidikan dan kesehatan. Sehingga setiap rakyat dijamin untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan dengan kualitas baik. Tidak perlu menuntut kepada investor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Dengan begitu upah buruh tidak akan tinggi karena tuntutan kebutuhan Pendidikan dan kesehatan sudah dipenuhi negara.

-Dengan stabilitas keuangan negara, pemerintah dapat mengeksplorasi sumber daya alam, untuk kepentingan rakyat. Bukan investor sebagaimana yang terjadi dalam system kapitalisme. Dan pemerintah tidak akan memberikan karpet merah bagi invetasi asing. Apalagi jika dapat menjadikan asing menguasai negeri ini

-Semua akad ijarah (upah mengupah) berlandaskan syariat Islam. Dan pemerintah menjamin hokum itu diterapkan baik oleh buruh maupun investor.

-System ekonomi bertumpu HANYA PADADA SEKTOR RIIL saja dan menghapus sector non riil. Ini akan membuat perekonomian bergairah untuk melakukan produksi dan perdagangan yang akan menyerap tenaga kerja. Selain itu ,inflasi yang selalu terjadi secara terus menerus dalam system kapitalisme, tidak akan di dapati kesuali hanya kenaikan harga secaratemporer saja. Ini menjadikan kestabilan harga yang berarti terjangkaunya kebutuhan pokok oleh masyarakat.
Solusi Islam ini tidak dapat diterapkan kecuali ditopang oleh pemerintah yang berlandaskan Syariat Islam. Jadi dibutuhkan kesadaran untuk menerapkan Islam secara Kaffah yang hanya bisa diwujudkan melalui Khilafah Islamiyyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun