Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Cerdik Melarang Mudik, Tanpa Harus Menghardik

21 Mei 2020   02:22 Diperbarui: 21 Mei 2020   02:26 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot YouTube: KOMPASTV

Jika pemerintah sudah demikian, pada gilirannya bangkitlah satu kesadaran demi Indonesia dan demi kemanusiaan. 

Otomatis netizen rela meramaikan dan mengulang-ulang tagar "Jangan mudik" di media sosial. Padahal pengulangan larangan itu memberikan vibrasi positif yang dapat memprogram bawah sadar bangsa kita untuk tetap sadar diri dan mawas diri. Bahwa keselamatan jiwa dan raga harus di atas segalanya. Sedangkan mudik bisa dilakukan secara online untuk sementara waktu. 

Apalagi beberapa ahli dan pakar telah memastikan, vaksin Covid-19 paling cepat ditemukan tahun 2021. 

Namun kita perlu berpikir positif juga, apakah new normal yang ditekankan awalnya oleh WHO akan dimaknai lain oleh masyarakat Indonesia menjadi mudik dalam rangka deurbanisasi?

Apakah alam mereset  dirinya sendiri atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa? Bila deurbanisasi ini sebagai satu keseimbangan baru antara desa dan kota. Maka mungkinkah mudik yang dilakukan masyarakat secara kucing-kucingan itu sebagai cara alam untuk menormalkan cara hidup baru dalam masyarakat? Terlebih-lebih selama ini masyarakat perkotaan disebut-sebut dibebani oleh adanya arus urbanisasi.

Migrasi pasti bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan memang hal tersebut hak asasi manusia. Jika pemerintah mampu memberikan penghidupan yang lebih baik, tak mungkin masyarakat mengabaikan imbauan pemerintah, tidak mungkin masyarakat mudik secara kucing-kucingan, bukan?

Bagaimanapun, terlepas dari kekurangan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Mari kita sayangi diri dan keluarga, serta masyarakat dengan bantu-membantu untuk menebar sikap positif mulai dari meramaikan tagar, #JanganMudikDulu.

Samber THR
Samber 2020 hari 25

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun