Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kapan Saatnya Belanja Kado Lebaran Secara Online dan Offline?

13 Mei 2020   19:57 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:10 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah jadi tradisi bagi keluarga kami saat lebaran, saling berbagi kado antar keluarga. Walau berupa kado sederhana, yang penting silaturahmi semakin erat. Tentu saja sesuai isi kantong dan kualitasnya tidak di bawah rata-rata. Satu hal yang pasti, aku berusaha memberikan yang terbaik yang bisa diberikan.  

Aku tidak pernah mempersoalkan hal-hal tekhnis dalam hal apapun. Yang sering kupersoalkan adalah dasar dan tujuannya.  Begitu juga apakah belanja kado secara online ataupun offline, bagiku keduanya sah-sah saja, selama dasar dan tujuannya baik. Apalagi setahun sekali. Bagaimanapun perhatian sekecil apapun pada dasarnya sungguh berkesan diberikan pada hari lebaran. Hari dimana orang sedang bereuforia setelah sebulan menjalankan ibadah puasa.

Allah melalui Al-Quran mengajarkan hambanya saling berkasih sayang pada orang-orang yang dihalalkan. Yang dilarang adalah saling berkasih sayang  pada istri/suami orang, ya  guys.

Jadi baik belanja kado lebaran secara online maupun offline, keduanya sebagai alternatif yang tak terpisahkan. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing dan kadang tak tergantikan antara satu dengan lainnya di saat-saat tertentu. Jadi jelas  situasi dan kondisilah yang menentukan, apakah kita perlu belanja online atau offline.

Contohnya, saat darurat pandemi Corona, belanja kado lebaran secara online adalah sebuah pilihan terbaik. Terlebih-lebih saat Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya. Apalagi sekarang tempat-tempat belanja berpotensi adanya kerumunan menjadi tidak aman dan tidak nyaman. Sedanglan kita masih perlu menjaga social distancing. Menurutku toko-toko offline belum layak saat ini dijadikan wisata belanja. Jika tidak darurat, sebaiknya dihindari belanja offline ntuk saat ini, tentu kita lebih mengutamakan menjaga kesehatan dari pada belanja kado lebaran secara offline. Kalaupun terpaksa, kita bisa beli di daerah kita dengan aplikasi gojek (go shop). 

Meskipun kado itu ada di dalam kota maupun di luar kota, sekarang bisa dibeli secara online. Tidak ada lagi ruang dan waktu yang membatasi. Bahkan belanja online, kita bisa pilih banyak alternatif kualitas dan harganya. Bahkan pembayarannya bisa dibeli secara COD sehingga konsumen merasa aman dan nyaman.

Bagiku, belanja kado lebaran yang terbaik adalah secara online. Buktinya tidak sedikit pedagang di toko offline menjual dagangannya hasil dari belanja online. Artinya belanja online berpotensi harganya lebih murah. Mengapa?. karena banyak pedagang online yang berlaku sebagai produsen atau suplier tangan pertama. Mereka bisa jual produk murah untuk dibeli reseller. Karena mereka tak perlu sewa gedung untuk memasarkan produknya. Mereka bahkan tidak perlu karyawan banyak. Kalau pun harus pakai admin. Hanya satu atau tiga orang cukup. 

Selain itu, harga produk di toko online bisa lebih murah karena sesama pebisnis online terkondisikan perang harga. Hal ini menguntungkan konsumen. Asal konsumen membelinya pada platform jual beli terpercaya, seperti Shopee, lazada, blibli. dll. Mungkin karena selama ini saya tidak pernah ada masalah atau tidak pernah dirugikan.

Tapi saat Ramadan tahun lalu,  aku lebih suka belanja kado lebaran secara offline. Kebetulan tahun lalu tak ada pandemi Corona. Bila yang kubutuhkan tersedia di toko-toko terdekat, tak perlu belanja secara online. Tidak perlu buang-buang  waktu menunggu kiriman barang  dan tak perlu membayar ongkir. tidak hanya itu, keunggulan belanja kado offline adalah produknya bisa dilihat secara kasat mata, bisa diraba dan dicium, bahkan bisa diujicoba ukurannya dan warnanya serta keaslian produknya. Misalnya, untuk ukuran baju dan celana. Parfum, cake, arloji dan sebagainya. 

Bukan itu saja, toko offline jelas keberadaan fisiknya, kita bisa komplain kalau kualitas tidak sesuai harganya atau ada yang kurang jelas, kita bisa langsung bertanya.. 

Dengan demikian, bagi yang takut resiko, bisa memilih belanja kado lebaran secara offline. Karena umumnya offline lebih bisa dipercaya. Sebab warna-warna  produk di toko offline apa adanya. Tidak seperti warna produk yang ada dalam efek foto di toko online. Bisa meleset dari  aslinya disebabkan rekayasa editing foto. Bayangkan jika kita memberi kado lebaram secara online kepada orang tersayang, tapi kualitasnya palsu?. Bisa berabe, bukan?.

Selain itu, pelayanan merespon pertanyaan konsumen lebih cepat, jika belanja di toko offline.  Memang kelrmahannya waktu bukanya lebih terbatas. Sebab mereka bukan robot. Mereka butuh istirahat. Ketika kita butuh malam hari. Eh tokonya sudah tutup. Kadang jam 17.00 WIB pun sudah tutup.

Kadang aku juga  memberikan kejutan membeli kado lebaran yang unik yang tidak tersedia di Pekanbaru sebagai kota perantauanku. Juga tak tersedia di kampung halamanku. 

Harapanku agar orang-orang yang kusayangi tidak menilai pemberianku dari nilai nominalnya. Tapi yang terpenting bagiku mereka mengerti pentingnya  nilai ketulusan dan nilai perjuangan yang kuberikan pada mereka. Tentu saja kado lebaran itu selain kusukai, juga mereka harus menyukainya. Misalnya berupa cenderamata khas. 

Dalam hal ini bukan bermaksud aku mencintai mereka dengan materi. Sebab jika demikian, mereka akan berhenti mencintaiku bila aku berhenti memberikan materi itu. Jadi yang kumaksud adalah untuk momen lebaran saja. Tidak untuk setiap bulan, setiap minggu, apalagi setiap hari. Bahkan sebenarnya pun tidak wajib setiap lebaran, bila sama sekali tidak ada  dananya. Memaksakan diluar kemampuan juga bikin celaka.

Pada dasatnya, yang tidak kalah mereka butuhkan adalah kado lebaran metamorfosa kepribadian kita dari cuek menjadi perhatian, dari kekanak-kanakan menjadi dewasa, dari ceroboh menjadi teliti. Dari sakit menjadi sehat. Dari lalai menjadi relijius, dari tertutup menjadi terbuka, dari pesimis menjadi optimis, dan sebagainya. 

Pastinya, mereka yang merindukan kado kepribadian kita dari hasil gemblengan shaum Ramadan itu,  adalah yang  lebih tulus menerima kita apa adanya. Dari pada mereka yang menuntut kado materi.

Akhirnya pesan saya, jangan lupa ya guys,  kalau belanja kado lebaran, baik online maupun offline, jangan terburu-buru. Sebab hal itu pasti akan berbuah kecewa. Tapi lakukan perbandingan kualitas dan harga di beberapa toko, demi mendapatkan yang terbaik.

Selain itu, yang terpenting, jangan terlalu tergiur dengan iming-iming harga paling murah. Karena ada harga ada rupa. Oleh karena itu, kita perlu hati-hati. Maka cari tahu standard kualitas suatu produk yang dibutuhkan dari berbagai referensi. Ketahuilah apa saja keunggulam dan kekurangan produk yang mau dibeli. Apakah produknya benar-benar kita butuhkan atau hanya sekadar terpropaganda lalu gelap mata oleh godaan iklan atau teman?.

Kata nabi, kamulah yang paling tahu urusan kebutuhan duniamu!, mau belanja secara online atau offline, tepuk dada tanya selera!.

Samber THR

Samber 2020 hari 17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun