Mendengar kata sepeda, apa yang terlintas di benak sahabat kompasiana? Sepeda santai, olahraga atau sepeda gunung yang full pengalaman? Apapun itu, bersepeda bagiku sudah seperti kebutuhan pokok. Sejak sepeda ini muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa sebagai alat transportasi.Â
Hingga detik ini sepeda sudah menjadi kebutuhan berolahraga bagi banyak orang, termasuk bagiku. Dalam Event Samber 2020 hari 14 aku berkisah tentang Esai Foto: Aktif Berolahraga Meski Sedang puasa, mempertahankan atau meningkatkan aktivitas fisik adalah hal penting di saat wabah yang masih belum mereda.
Masih bersisa lebih kurang lima belas hari lagi kedepan ibadah istimewa ini akan jalani. Kita tetap dapat beraktivitas fisik dengan mengurangi durasi berolahraga yang lebih singkat dari biasanya. Bila biasanya aku berolah raga 60 menit, sekarang paling lama cukup 30 menit saja.
Jika kita berpikir bila aktivitas satu ini akan membuat tubuh mudah lelah, Jelas ini mitos. Sebab, puasa bukanlah halangan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh. Hanya saja, yang perlu kita catat adalah tidak semua olahraga bisa dilakukan saat puasa begini. Tetap perlu memperhatikan waktu maupun intensitas melakukannya. Alih-alih menjaga kebugaran tubuh, yang terjadi malah dehidrasi atau malah kondisi tubuh malah ngedrop berat.
Waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat puasa sebetulnya tergantung dari kemampuan individu masing masing. Selama kita yakin dalam kondisi fit dan tidak lemas olahraga sah-sah saja dilakukan kapanpun. Namun idealnya, kita bisa melakukan olahraga pada waktu tertentu seperti berolahraga sebelum sahur, berolahraga sesaat sebelum berbuka puasa, ataupun berolahraga selepas buka puasa.
Jika kita merasa sangat butuh bersepeda, atau harus jogging keluar.Â
Ada baiknya menerapkan anjuran pihak kesehatan untuk menggunakan masker sebagai APD melindungi diri kita sendiri sekaligus agar tidak menginfeksi ke orang lain. Apalagi bila di telisik lebih dalam ada banyak manfaat juga berolahraga sepeda masa pandemi ini.
Selain menjaga kesehatan jantung, bersepeda sangat dianjurkan untuk orang-orang yang ingin menjaga tubuh akibat PSBB. Pada akhirnya dapat menjaga hormon di otak seperti endorphin dan dopamine yang membuat mood jauh lebih stabil.
Yang jelas sebelum bersepeda keluar rumah, kita sebaiknya memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Imbauan physical distancing juga harus tetap dijaga. Makanya solo ride bagiku tetap menjadi pilihan.
Dulu sewaktu masih sekolah dasar pemahamanku tentang sepeda hanya sekadar untuk alat transportasi. Sekadar suka. Sekadar having  fun. Sedikit mulai cerdas memaknai transportasi klasik ini manakala aku merasakan manfaat luarbiasa terhadap stamina dan tubuhku. Itu aku rasakan sekali selama bertahun tahun.
Sejak kelas menginjak kelas satu madrasah (MTsN) hingga kuliah. Ketika teman teman sebayaku pada waktu itu sudah naik motor kemana-mana. Aku memilih menjadi goweser dalam setiap aktivitas keseharianku.