Ketika ayat ayat tuhan dikumandangkan
Ketika takbir dan tahmid dilantunkan
Ketika manusia saling berdekapan dengan manusia lainÂ
Maka berguncanglah getaran hati dengan segala ruang ruang nya
Tuhan, kemanakah getaran hati itu pergi
Sebab apakah ia menjauhikuÂ
Atau mungkinkah aku yang sengaja menjauh darinya
Kata berima yang kucipta tiada bermakna tanpa mu
wahai getaran hati...
Masih kuingat betul momen itu
Petikan dawai gitar yang kumainkan segera engkau bernyanyi dengan penuh penghayatan
Meremang sukmaku mendengar senandungmu
Buku buku yang kubawa sedang engkau yang membaca dengan penuh pemaknaan
Begitu cepat hikmah hikmah baru menggeliati otakku
Engkaulah nikmat kesejatian yang diturunkan oleh tuhan
Engkaulah malaikat dari segala sahabat
Tak pasti jalur jalan hidup tanpamuÂ
Kulangkahkan kaki yang rapuh
Kupaksakan melangkah meski kemerduan di bayang bayang
Sementara, sesaat sesal menghadang jalanku
Kunyalakan api dalam nurani, kukosongkan semuanya
Kukepalkan tangan dan halau setiap kelamnya
Kuusir semuanya, demi menjamu kedatanganmu
Datanglah oh getaran hati...
Kan kusambut dengan lagu lagu
Mojokerto, 4-Ramadan-1444