Mohon tunggu...
Verryn Priscilla Limbert
Verryn Priscilla Limbert Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

an organized, fun, and hardworking undergraduate communication student🙆🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengertian Multimedia dan Hubungannya dengan Jurnalisme Multimedia

9 Maret 2022   19:20 Diperbarui: 9 Maret 2022   19:40 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital seperti sekarang, tentu saja kita sudah sering mendengarkan istilah multimedia di dunia jurnalisme, saat ini multimedia telah merambat ke dunia jurnalisme.

Multimedia merupakan kombinasi Dari berbagai media seperti teks, audio, video, gambar, suara, infografis, animasi serta interaktivitas. 

Terlebih lagi konsep multimedia menjadi salah satu konsep yang saat ini sering digunakan di dunia jurnalisme, baik di Indonesia maupun mancanegara.

Pengertian Multimedia

Menurut Deuze dalam jurnalnya yang berjudul 'What is Multimedia Journalism' memaparkan dua poin besar dalam mengenal multimedia di dalam dunia jurnalisme:

1. Multimedia merupakan suatu paket yang disajikan melalui internet dan tersedia dalam satu Web, Selain itu jurnalisme multimedia juga menggunakan lebih dari satu media.

2. Multimedia merupakan suatu paket berita yang telah terintegrasi dan disajikan melalui media internet yang berbeda.

Produk multimedia dapat disebarkan dalam berbagai media seperti situs web, SMS, email, radio, televisi, surat kabar, majalah cetak, dan MMS.

Secara sederhana multimedia dapat diartikan sebagai penggabungan dari banyak media, penggabungan berbagai macam media ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah cerita ataupun karya yang menarik perhatian audiens, oleh sebab itu jurnalisme multimedia disebarkan tidak hanya pada satu media.

Dari penjelasan Deuze mengenai multimedia, dapat dilihat dengan jelas bahwa faktanya produk jurnalisme multimedia diserbarkan melalui media dan di beberapa media internet.

Tiga Logika Media

Ada tiga logika media yang terkenal di dunia jurnalisme multimedia, Deuze (2004) memaparkan bahwa ketiga logika media tersebut diantaranya adalah institutional perspective, producer or user perspective, dan technological and organizational perspective.

Berikut ini ketiga logika media yang dipaparkan oleh Deuze (2004) :

Institutional Perspective merupakan sebuah perspektif kelembagaan yang erat dengan kaitannya dengan proses pelaksanaan maupun penyelenggaraan institusi media. 

Institutional Perspective Bekerjasama dengan pihak jurnalis maupun non jurnalis, dan juga cross-media, hal ini bertujuan sebagai proyek pemasaran dan manajemen.

Tentunya ini bertujuan untuk membentuk strategi penelitian serta pengembangan dan juga beberapa hal lain seputar peraturan yang ada di industri media hingga serikat pekerja.

Producer or User Perspective, perspektif ini mengaitkan kompetensi budaya melalui sudut pandang produsen berita maupun penggunaannya, akan tetapi jika tidak didukung proses verifikasi, secepat apapun publikasi oleh jurnalisme multimedia tetap menjadikan elemen ini tidak valid.

Technological and Organizational Perspective merupakan perspektif yang berkaitan dengan Hal hal teknis di dalam sebuah organisasi. Hal teknis yang dimaksud terdiri dari anggaran, profesionalitas pekerja secara individu maupun di dalam team, dll.

Konvergensi Media

Deuze juga menjelaskan bahwa terdapat konvergensi media dan cross ownership di dalam multimedia dan jurnalisme multimedia, yang dimaksud oleh kedua konvergensi tersebut adalah sebuah media dapat dimiliki secara individu.

Di Indonesia konvergensi media bukan lagi hal yang baru, banyak konglomerat yang bisa membangun perusahaan media mereka sendiri. 

Selain itu terdapat berbagai keberagaman dalam kepemilikannya di platform media, beberapa bidang tersebut bergerak di ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain-lain.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa jurnalisme multimedia merupakan penceritaan sebuah fakta, audiens juga tidak hanya membaca berita tersebut akan tetapi mereka juga dapat menonton maupun mendengarkan apa yang dihasilkan oleh jurnalis.

Perlunya partisipasi, kolaborasi serta berbagai pengetahuan dan sumber daya, sangat dibutuhkan dalam proses produksi sebuah cerita fakta. 

Oleh sebab itu jurnalis multi media dapat dilihat sebagai seorang profesional yang kompeten serta percaya diri dan bekerja sebagai seorang individu yang bekerja di bidang konvergensi media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun