Mohon tunggu...
Verry Hendroprasetiyo
Verry Hendroprasetiyo Mohon Tunggu... Guru - Guru

SMKN 1 Indralaya Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

23 April 2024   12:44 Diperbarui: 23 April 2024   12:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas 1. Refleksi 

1. Peristiwa positif dan negatif Peristiwa positif yang saya alami pada usia 32 tahun disaat saya lulus CPNS Guru rengkrutan yang pertama dari jalur umum untuk formasi tahun 2006 Kabupaten Ogan Ilir penempatan pertama saya di SMP Negeri 1 Rantau Alai sebagai guru mata Pelajaran TIK (16 Mei 2006 s.d 27 Juni 2007), lalu dipindahkan ke sekolah yang baru didirikan yaitu SMK Negeri 1 Indralaya Utara s.d sekarang sebagai guru mata Pelajaran kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan dan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas & Industri (tahun 2013 s.d sekarang) Untuk peristiwa positif ini saya sengaja mengambil moment setelah tamat sekolah (SD, SLTP dan SLTA) karena saya merasa sangat bersyukur pada usia 32 tahun, 

Setelah mengikuti seleksi CPNS ke tiga kalinya Alhamdulillah mendapat anugerah diterima dan lulus CPNS Guru dan itu berkat dorongan bahkan paksaan dari orangtua terutama ibu saya yang tidak bosan-bosan membujuk saya untuk mau melanjutkan sekolah dari Tingkat SMA ke Perguruan Tinggi, sebab disaat baru lulus SMA Tahun 1992 saya langsung bekerja di perusahaaan swasta. (sampai tahun 1998) dan Perusahaan kayu (tahun 1998 s.d 2000) Suatu hari teman saya memberi informasi bahwa ada penerimaan CPNS di Kab. Ogan Ilir dan menyarankan saya untuk daftar, tadinya saya ragu dan kurang tertarik karena daerah tersebut masih baru pemekaran menjadi kabupaten dan cukup jauh dari tempat asal saya dari Baturaja (OKU) kurang lebih 4 jam ke Indralaya (Kab. Ogan Ilir) 

Akhirnya saya ikut daftar ikut seleksi penerimaaan CPNS di Kab. Ogan Ilir tersebut. Saya berangkat dari Baturaja mengikuti tes Penerimaan CPNS Kabupaten Ogan Ilir yang dilaksanakan di Fakultas Teknik UNSRI (Indralaya) karena jarak cukup jauh dari tempat tinggal saya, dan saya putuskan untuk menginap di suatu penginapan Tripika di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara pada waktu itu (sekarang tidak ada lagi). Sebenarnya ada suatu keadaan juga yang membuat saya berat berangkat ke Indralaya untuk ikut tes tersebut karena ibu saya dalam keadaan sakit yang cukup parah dan membutuhkan perawatan yang serius. Tapi dari beliau juga saya menguatkan hati, membulatkan tekad untuk berangkat ikut tes. Karena ada pesan “sakti” dari beliau yang sampai sekarang tidak akan lupa : “Verry inilah kesempatanmu nak…ambillah..Mama selalu mendoakan kamu dari membujuk kamu agar mau sekolah lagi (kuliah) sampai selesai dan inilah InsyaAllah ado bagianmu dan untuk menjadi kebanggaan keluarga kita dan mengangkat martabat dirimu karena dak mungkin kamu kerja di lapangan (proyek terus) usia semakin bertambah gek kalau tidak produktif kerja lagi dak diajak gawe lagi, berangkatlah nak jangan terpaku dengan keadaan Mama…yakinkanlah dan kuatkanlah niat” Ketika hari pengumuman kelulusan CPNS saat itu hanya dapat diketahui dari surat kabar tapi saya tidak terlalu berharap dan tidak terlalu ditunggu-tunggu jadi pagi itu saya langsung berangkat kerja dan mulai tahun 2005 saya sudah mulai bekerja sebagai honorer di dunia pendidikan yaitu di SMPN 8 OKU dan SMPN 23 OKU (sebagai staf TU dan sebagai guru TIK). 

Sekitar jam 10.00 WIB hari pengumuman Lulus CPNS saya dikabari (ditelpon teman di Palembang yang sekarang menjadi istri saya) bahwa nama saya ada di pengumuman surat kabar (Sumex dan Sripo) lulus tes Penerimaan CPNS di Kabupaten Ogan Ilir tidak lama kemudian adik saya (PNS Guru dari tahun 1999) menelpon saya juga mengabari hal yang sama. Ada rasa senang tapi juga galau karena terbayang saya harus jauh dari keluarga di Baturaja terutama ibu saya yang sakitnya semakin parah (Chirosis). 

Dan setelah saya pulang kerja langsung pulang kerumah adik saya menemui ibu saya yang semenjak sakit bertempat tinggal disana selain keluar-masuk Rumah Sakit. Begitu saya masuk rumah beliau duduk di kursi meja makan menatap saya sambil tersenyum (itu senyuman yang terindah yang terakhir saya lihat dari ibu saya), rupanya beliau juga sudah dikabari oleh adik saya bahwa saya lulus tes CPNS. 

Setelah pengurusan administrasi untuk keperluan kelengkapan berkas CPNS sudah saya lengkapi dan kumpulkan beberapa hari/minggu/bulan kemudian (maaf lupa) saya mendapat SK CPNS berikut menyusul juga tempat Penempatan Tugas Mengajar di SMPN 1 Rantau Alai. Pada SK CPNS saya tertera TMT 1 April 2006 dan singkat kata saya mulai bertugas di sekolah tersebut, pada libur.

Pada suatu hari saya dikabari adik di Baturaja bahwa ibu kami sakitnya semakin parah dan mau dirujuk kerumah sakit lagi mendengar info tersebut kebetulan saat itu hari Sabtu saya langsung pulang ke Baturaja dan besoknya kami merujuk ibu saya ke Rumah Sakit DKT (Rumah Sakit TNI) di Baturaja, keadaan beliau saat itu sangat memprihatinkan sambil saya bopong beliau saya perhatikan terasa ringan badan ibuku semakin pucat dan kuyu wajahnya dan selalu saya panggil…Ma…Ma…kito ke Rumah sakit yo, beliau tidak menjawab hanya anggukan kepala pelan. Setelah 2 hari di Rumah Sakit saya dapat informasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir untuk segera menghadap ke Dinas tersebut untuk menemui Bendahara Dinas Pendidikan Kab Ogan Ilir untuk menerima rapelan gaji (gaji pertama saya sebagai CPNS). Dan besoknya setelah saya memberi makan ibu saya (sudah pakai alat bantu) saya pamit kepada ibu saya untuk ke Indralaya dan ibu saya memegang tangan saya dan dilepaskannya seakan memberi isyarat merestui saya pergi. Biasanya saya merasa berat untuk meninggalkan ibu saya apalagi disaat kondisi beliau begini, tapi hari itu perasaan saya plong tidak ada rasa berat sedikitpun serta tekad gaji pertama saya akan saya kasihkan semua ke ibu saya untuk membantu biaya rumah sakit. 

Dalam perjalanan menggunakan mobil Travel dari Baturaja ke Indralaya pun rasa hati saya tetap tenang dan optimis inilah saatnya saya berbakti yang sesunggunya dengan ibu saya, kira-kira 2 jam perjalanan masuk Prabumulih adik saya (yang guru) menelpon menanyakan saya sudah dimana…di Prabu kata saya bentar lagi sampai…tapi adik saya menganjurkan kembali lagi ke Baturaja lagi saja. Tapi masih saya kuatkan sebentar lagi sampai Indralaya, tidak lama kemudian adik saya satu lagi yang bungsu (saat itu kerja di BNI Muaradua) meminta saya putar balik lagi pulang ke Baturaja…lalu saya bertanya ada apa yo dek…adik dak jawab pokoknyo baleklah dulu katanya sambil menutup telpon. 

Semakin galau hati saya terasa bergocang kuat mobil (mungkin masuk lubang karena saya agak tertidur) ada telpon lagi kali ini dari teman saya di Palembang (sekarang istri) menyarankan saya untuk putar balik ke Baturaja, karena kesal dan marah sudah ditelpon dengan berita yang sama, akhirnya teman saya tersebut kena lampiasan marah saya “Ngapo nelpon-nelpon terus dari adek-adek sampe kamu nelpon suruh aku balek belakang? JANGAN KATOKE MAMA SUDAH MENINGGAL YA (marah ku memuncak sampai para penumpang lain travel itu mellihat saya), tapi dengan sabar teman saya tadi tetap menyarankan agar saya pulanglah dulu ke Baturaja alias putar balik. Akhirnya setelah saya timbang-timbang saya putuskan dan meminta sopir travel untuk menghentikan mobilnya disaat itu sudah diujung Prabumulih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun