Mohon tunggu...
verrellvarian
verrellvarian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia

Hobi membaca berita online

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tragedi Kecelakaan Pesawat Jeju Air : Apa yang Terjadi pada Penerbangan ini ?

31 Desember 2024   17:05 Diperbarui: 31 Desember 2024   16:59 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kecelakaan pesawat Jeju Air di Korsel (REUTERS/Kim Hong-Ji )

Menurut penyelidikan awal, beberapa burung yang tersedot ke dalam mesin pesawat Jeju Air diduga menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran. Insiden serupa sebelumnya juga pernah terjadi di dunia penerbangan, di mana burung dapat menyebabkan kerusakan parah pada mesin pesawat, bahkan menyebabkan kebakaran yang sangat sulit dikendalikan, terutama jika terjadi pada pesawat yang sedang dalam proses pendaratan atau take-off.

Saksi mata yang berada di dekat bandara mengungkapkan bahwa dia mendengar suara ledakan keras, yang menurutnya merupakan tanda bahwa burung-burung tersebut telah tersedot ke dalam mesin dan menyebabkan kerusakan serius. Kebakaran yang muncul kemudian diduga berasal dari mesin yang terkena dampak serangan burung tersebut.

2. Kondisi Cuaca Buruk

Selain serangan burung, kondisi cuaca yang buruk pada saat kejadian juga dianggap sebagai faktor yang memperburuk situasi. Meski para analis dan pejabat bandara menyatakan bahwa cuaca tidak dapat dianggap sebagai faktor utama penyebab kecelakaan, namun kondisi cuaca yang buruk dapat memperburuk manuver pesawat saat pendaratan.

3. Landasan Pacu yang Tidak Memadai?

Beberapa analis menyarankan bahwa panjang landasan pacu yang digunakan untuk mendarat mungkin menjadi salah satu faktor yang memperburuk kecelakaan ini. Bandara Jeju memiliki panjang landasan pacu sekitar 2.800 meter, yang dalam standar penerbangan internasional dianggap cukup panjang untuk pendaratan pesawat komersial seperti Boeing 737-800.

Namun, beberapa laporan mengungkapkan bahwa landasan pacu yang relatif pendek bisa saja mempengaruhi pendaratan pesawat yang sudah terhimpit dengan kondisi mesin yang rusak akibat serangan burung. Meskipun demikian, pejabat yang terlibat dalam penyelidikan langsung mengonfirmasi bahwa panjang landasan pacu tersebut seharusnya tidak menjadi masalah besar dalam pendaratan pesawat berukuran serupa. Pesawat yang lebih besar dan lebih berat telah beroperasi dengan aman di landasan pacu yang sama sebelumnya.

Meskipun demikian, beberapa pakar penerbangan tetap menilai bahwa pengaruh gabungan antara kondisi cuaca buruk dan kegagalan mesin akibat serangan burung bisa memperburuk kemampuan pesawat untuk mendarat dengan aman di landasan yang terbatas.

Dampak dari Kecelakaan

Kecelakaan ini memiliki dampak yang sangat besar bagi Jeju Air, yang selama ini dikenal memiliki catatan keselamatan yang baik. Maskapai ini kini menghadapi tantangan besar dalam memulihkan reputasinya, yang dapat terpengaruh oleh kecelakaan tragis ini. Selain itu, keluarga korban juga berhak mendapatkan kompensasi yang layak, dan berbagai tuntutan hukum mungkin akan mengikutinya.

Industri penerbangan Korea Selatan juga kemungkinan akan melakukan evaluasi ulang terhadap standar keselamatan dan prosedur operasional, terutama terkait dengan potensi serangan burung dan kesiapan menghadapi cuaca buruk. Penyediaan pelatihan yang lebih baik bagi awak pesawat dan prosedur darurat yang lebih efisien akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan keselamatan penerbangan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun