Â
"Duh, ngocehnya panjang amat sih, Nggi. Bosen nih keluar terus, lagian lagi bokek, jadi tidur aja di rumah," gumamku. "Lo sendiri di rumah aja?"
Â
Anggia ketawa. "Ya gitu deh." Suaranya kurang bersemangat.
"Kok, murung?"
"Semalam Adrian nanya..., gimana kalau kami putus."
Kutipan tersebut adalah penggalan percakapan antara Freya dan Anggia. Freya yang sebelumnya sedang tidur siang, terbangun karena suara teleponnya berdering.
"Eh, liat tuh. Matahari terbenam." Adrian menunjuk matahari yang sudah tenggelam di balik langit biru, aneka palet warna menciptakan lukisan alam yang sangat indah. "Kapan ya, terakhir kali ngeliat matahari terbenam? Gue nggak ingat. Lo ingat?"
Â
Aku menggeleng, lalu tersenyum diam-diam, turut merasakan hangat sinar matahari sore hingga langit berubah gelap, dengan dia di sampingku. (halaman 55)
 Kutipan di atas menceritakan saat Freya dan Adrian yang sedang menikmati hangatnya sinar matahari sore