Jantung merupakan organ penting bagi manusia. Jantung tidak dapat didonorkan seperti ginjal ataupun organ lainnya karena tanpa adanya jantung berarti manusia telah meninggal. Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan darah berfungsi untuk menyalurkan nutrisi serta oksigen yang penting bagi kehidupan manusia. Jadi tanpa adanya jantung, manusia tidak dapat menjalankan aktivitas kehidupannya lagi karena semua organ di tubuh kekurangan nutrisi dan oksigen yang dapat menyebabkan organ-organ tersebut tidak dapat bekerja lagi.
Begitu pentingnya jantung, maka jantung pun rentan terkena penyakit. Penyakit yang sering terjadi pada jantung adalah serangan jantung. Serangan jantung adalah berhentinya sesaat aliran darah yang menuju ke jantung. Aliran darah tersebut berhenti karena terjadinya penyumbatan dan dapat mengakibatkan sel-sel pada jantung mati.
Secara umum orang yang sering mengalami serangan jantung adalah orang yang memiliki berat badan yang cukup besar. Akan tetapi, sebenarnya bukan hanya orang dengan berat badan besar saja yang dapat mengalami serangan jantung. Orang dengan berat badan kecil atau orang kurus pun dapat mengalami serangan jantung. Hanya saja orang gemuk cenderung lebih beresiko terkena serangan jantung.
Serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Serangan jantung dapat terjadi pada orang gemuk maupun orang kurus. Pada pria maupun wanita. Pada orang lanjut usia, dewasa maupun remaja. Serangan jantung tidak pilih-pilih orang sebagai penderitanya. Bahkan juga tidak mengenal waktu karena serangan berarti terjadi secara tiba-tiba. Saat bekerja, berolahraga, bersantai, bahkan dapat terjadi saat kita sedang beristirahat.
Dari informasi sebelumnya kita telah mengetahui bahwa serangan jantung dapat terjadi pada siapapun. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas bahwa serangan jantung tidak hanya terjadi pada orang gemuk. Orang kurus pun berpotensi mengalami serangan jantung.
Menurut saya hal utama orang dapat mengalami serangan jantung bukan karena berat badannya yang besar melainkan pola hidup yang tidak sehat. Selain itu disertai beberapa faktor lain yang mendukung pola hidup yang tidak sehat.
Hal pertama adalah tentang pola makan. Makan dengan porsi yang cukup banyak memang dapat menyebabkan berat badan bertambah. Akan tetapi, ada sebagian orang yang memiliki susunan gen yang unik. Orang tersebut tidak akan gemuk walaupun sudah makan dengan porsi yang cukup banyak.Â
Orang tersebut dapat dengan santai makan saat yang lainnya sudah berpikir cukup ataupun berpikir takut berat badan bertambah. Orang dengan susunan gen yang unik inilah yang perlu berhati-hati. Sebab walaupun orang tersebut tidak mengalami pertambahan berat badan, orang tersebut tetap menampung lemak dan kadar gula dalam darah.
Masih tentang pola makan. Berikut ini tentang pola makan yang tidak teratur. Walaupun memiliki berat badan yang kecil, jika tidak memiliki pola makan yang teratur, orang berbadan kurus pun dapat mengalami serangan jantung. Semua orang disarankan untuk tetap memiliki pola makan atau jadwal makan yang baik, walaupun aktivitas mereka padat. Jadwal makan yang baik adalah makan 3 kali sehari dalam jangka waktu yang sama, yaitu pagi hari, siang hari, dan sore hari.Â
Orang yang memiliki jadwal makan yang baik pastilah metabolisme dalam tubuhnya juga teratur karena sudah terbiasa mengikuti pola kehidupan orang tersebut yang teratur. Jika seseorang dengan jadwal makan tidak teratur, maka kadar gula dalam darahnya dan kadar asam lambungnya tidak stabil. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit komplikasi yang berujung pada serangan jantung.
Misalnya seseorang pada pagi hari sudah makan, siang harinya tidak makan karena kesibukannya dalam bekerja, baru setelah malam dia makan dengan porsi cukup banyak. Hari selanjutnya karena malam hari dia makan terlalu banyak dia tidak sarapan, kemudian siang hari baru makan, malam harinya karena takut gemuk dia tidak makan. Begitu seterusnya sampai hari-hari selanjutnya dia tidak memiliki jadwal makan yang teratur.Â