Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Pendidikan dari Maria Montessori & Children's Houses

12 April 2022   08:42 Diperbarui: 10 Mei 2022   16:31 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode pendidikan Montessori dikenal dalam dunia pendidikan internasional. Metode Montesseri dikembangkan oleh seorang perempuan, merupakan dokter dan pendidik yang hidup antara tahun 1870-1952, Maria Montessori.

Maria montessori lahir  pada tanggal 31 agustus 1870 di kota Chiaravalle provinsi Ancona, Italia. Dia tumbuh dalam masa revolusi Italia namun saat itu kehidupan pasca-revolusi masih dekat dengan kebiasaan konservatif sebelumnya. Alessandro Montessori  merupakan ayah dari Maria Montessori, seorang prajurit sejak masa muda dan menjabat sebagai pengawai negeri dan pengusaha dimasa revolusi.

 Ibunya, Renilde Stoppani perempuan berpendidikan bagus dimasa itu. Kedua orang tua Maria Montessori berjiwa patriotik, mendukung era baru Italia yang berpihak pada demokrasi, kesatuan dan  yang memberi harapan baru bagi orang tertindas seperti orang miskin dan perempuan.  

Namun, Alessandro masih ada dipengaruhi pandangan konservatif khususnya tentang pendidikan bagi perempuan. Awalnya ia melarang Maria Montessori untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi, mengharapkannya untuk belajar keterampilan perempuan pada masa itu dan menikah. Namun ibunya mendukung Maria melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citanya.

Maria Montessori melanjutkan sekolah dan menjadi seorang dokter-pendidik. Ketika menjadi dokter di RS, ia menangani anak-anak yang pada umumnya dianggap sebagai anak bermasalah, nakal dan mengalami keterbelakangan. 

Ia melihat bahwa tiap anak-anak itu justru punya potensi namun cara pengasuhan/pendidikan yang diberikanlah yang bermasalah. Kemudian selama 2 tahun dia mengajar disebuah lembaga anak berkebutuhan khusus, ia mengamati, bereksperimen dengan bahan-bahan dan metode berbeda lalu pada malam hari membuat catatan tentang apa yang dia amati pada siang hari, membaca literatur yang berkaitan, menulis ide-idenya sendiri, membuat sketsa dan model untuk bahan ajar.

Maria Montessori banyak belajar tentang azas-azas dasar pendidikan dengan membaca buku-buku Edward Seguin, seorang yang dikenal sebagai penemu metode pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan khusus. 

Edward Seguin semasa kuliah belajar dan bekerja pada Jean Marc Gaspard Itard. Metode yang ditemukan Seguin seperti ; observasi anak merupakan dasar pendidikan, pendidikan berhubungan dengan anak itu seutuhnya, si anak belajar paling baik dari hal-hal yang nyata, latihan perseptual harus mendahului latihan perkembangan konseptual dan lain-lain.

Maria Montesseri mengatakan bahwa "pendidikan harus dikerjakan dengan spirit, dan itu jadi semacam kunci rahasia. Hal-hal yang kita sebut dorongan, cinta, rasa hormat, kenyamanan, diambil dari jiwa manusia dan semakin bebas kita memberikannya maka semakin kita memperbaharui dan menghidupkan kembali kehidupan"(Montessori,2012:40). 

Yehezkiel 37:1-14 menjadi salahsatu inspirasi yang melandasi perjuangan Maria Montessori, hal ini dituliskan didalam bukunya. Dari nats ini Tuhan menyatakan panggilan pendidikan bahwa melalui pendidik dan sistem pendidikan Tuhan akan memberi 'hidup' bagi manusia.

Maria Montessori mendirikan Children's Houses. Ia menggunakan metode observasi pedagogis yang pada dasarnya memiliki keberpihakan pada kebebasan anak: dan kebebasan adalah aktivitas. Ia mengajarkan disiplin dengan konsep disiplin aktif, kemandirian, penghapusan hadiah dan bentuk penghukuman eksternal, menerapkan konsep biologis.

Guru tidak cukup memahami metode, harus punya keinginan atau dorongan kuat atau passion dalam mendidik anak. Guru harus mampu membangun hubungan yang penuh cinta dan penghargaan kepada murid, memiliki kemampuan mengamati fenomena alami dan pandai menahan diri untuk tidak aktif mengambil alih semua hal melainkan menjadi pengarah bagi anak dalam melakukan eksplorasi.

 'Wait while observing', that is the motto for the educator.

Dalam metode pelajaran, Children's Houses menggunakan metode psikologi eksperimental. Diawal guru tidak langsung menyampaikan gagasan kolektif melainkan mengamati dan memberi kesempatan murid bereksperiman atau mengeksplorasi sedangkan gagasan kolektif menjadi kebutuhan kedua, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan pembelajaran sesuai potensi alami tiap individu. 

Selain itu ada juga belajar kehidupan praktis, melakukan senam yang disebut free senam yaitu latihan terarah serta wajib dan berbagai permainan. Kebersihan dan makanan juga diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan serta pertumbuhan fisik maupun otak. 

Karena mengikuti bimbingan perkembangan fisiologis dan psikis alami anak maka ia membagi tehnik metodenya menjadi tiga bagian yaitu: pendidikan motorik ( berhubungan dengan gerak), pendidikan sensorik (berhubungan dengan indra) dan bahasa.

Maria Montessori juga mengatakan dalam bukunya bahwa Anak-anak harus bertumbuh bukan hanya dalam tubuh tetapi juga dalam roh. Kita perlu mengikuti perjalanan spiritual misterius mereka yang besok akan menjadi manusia yang lebih cerdas, ciptaan illahi. 

Sehingga perlu memperkuat kehidupan batin mereka, yang merupakan kehidupan manusia yang sebenarnya. Kemudian melanjutkan untuk mengarahkan pengembangan kecerdasan, karakter, dan kekuatan kreatif laten yang tersembunyi dalam embrio luar biasa dari jiwa manusia.

Pendidikan montessori memiliki nilai-nilai dan metode pendidikan yang dapat diterapkan dalam pendidikan dirumah, sekolah, lembaga belajar lainnya maupun gereja dengan memodifikasi sesuai konteks. Tidak hanya mengambil metodenya melainkan juga memahami dan mewarisi spirit Maria Montessori tersebut. Karena sebagai seorang pendidik penting untuk berusaha mengerjakan dan memperjuangkan kebaikan di dunia pendidikan. 


Referensi :
* Kramer, R. (2017). Maria Montessori A Biography. New York: Diversion Books.

* Montessori, M. (2012). The Montessori Method Scientific pedagogy as applied to child education in 'The Children's Houses' with additions and revisions . New York: Frederick A.Stokes Company.

* Montessori, M. (1914). Dr.Montessori's Own Handbook. New York: Frederick A.Stokes Company.

* Wikipedia.(2021). Edouard Seguin. Diakses pada 17 November 2021, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/%C3%89douard_S%C3%A9guin

Ditulis oleh Veronika Tampubolon S.Pd saat ini sebagai staf di yayasan perkantas dan mahasiswa S2 program M.Pd sttb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun