Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Orangtua dan Remaja: Menghadapi Konflik yang Sering Timbul di Masa Remaja

25 Juni 2020   16:23 Diperbarui: 25 Juni 2020   16:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penting juga untuk belajar mengerti remaja karena mereka sendiri masih bingung dengan dirinya dan jika kita hanya menuntut terus-menerus, ini akan sangat melelahkan bagi remaja tersebut. Salah satu kebutuhan remaja adalah ingin dimengerti. Jadilah suport system bagi mereka dalam melewati masa remajanya.

5. Bimbingan & doa.
Masa remaja dikenal sebagai masa seseorang mengalami kebingungan karenanya perlu untuk orang tua mendampingi, memberi bimbingan tentang bagaimana mereka memandang dan memperlakukan dirinya, bersikap pada sekitarnya, mempersiapkan masa depannya, mengenali kebenaran yang perlu diyakini, dan lain-lain. Selain itu, perlu terus menerus didoakan supaya Tuhan turut bekerja menjaga, memimpin dan membentuk mereka.

Bukan hanya orang tua tapi kamu sebagai remaja juga perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini antara lain:

1. Pahami & sayangi.
Menjadi orang tua itu tidak mudah, apalagi saat anak beranjak remaja, bisa jadi orang tua kamu juga bingung dan kwatir. Itu bukan karena mereka jahat tapi karena peduli sama kamu. 

Cobalah pahami kesulitan mereka, bantu mereka untuk bisa jadi orang tua yang lebih baik dan sayangilah mereka. Sehingga itu menjadi semangat bagi mereka saat mengalami kegagalan, kesulitan dan untuk terus belajar dan berusaha yang terbaik. Mereka juga menyanyangi kamu dan kamu bisa menyayangi mereka.

2. Keterbukaan.
Belajarlah untuk terbuka mengutarakan pemikiran, perasaan ataupun pandangan kamu. Jangan hanya minta mereka mengerti kamu tapi kamu sendiri tertutup. Orang tua itu bukan Tuhan yang mahatahu jadi kamu perlu beritahu supaya mereka bisa paham.

3. Komunikasi & kasih waktu.
Remaja sering sekali sibuk dengan dunia sendiri padahal orang tua sangat membutuhkan kehadiran kamu. Belajar mematikan ego, jangan hanya pegang gadget, ngumpul sama teman-teman ataupun mengurung diri dikamar melainkan sediakan juga waktu untuk ngobrol dengan orang tua maupun membantu mereka. Itu akan sangat menguatkan buat orang tua dan membuatnya bisa lebih leluasa dalam membimbing kamu dengan baik.

4. Maafkan & doakan.
Tidak bisa dipungkiri orang tua bukanlah manusia super ataupun sempurna. Menjadi orang tua juga adalah sebuah proses belajar terus menerus. Jadi kadang ada kegagalan dan mungkin mereka juga bisa menyakiti atau mengecewakan kamu. 

Namun, teruslah belajar memaafkan mereka dan bawa mereka dalam setiap doa-doa mu. Jadilah suport system buat mereka dalam menjalankan perannya.

Bagaimanapun konflik orang tua-remaja ini bisa terjadi. Namun, jangan kwatir dan jangan lari dari konflik tapi belajarlah untuk menghadapi dan menyelesaikan. Karena konflik ini justru berguna untuk membentuk remaja makin matang dan punya bekal menghadapi masa dewasa nanti. Dari konflik orang tua bisa belajar, dari konflik remaja juga bisa belajar. Jadi anggap ini sebagai proses belajar bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun