Mohon tunggu...
Ventiana
Ventiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Citraan pada Naskah Drama "Azab Anak Durhaka" Karya Nurmala Irsyad (Kajian Stilistika)

22 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   09:14 3248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal Ini adalah akibat untuknya yang tidak menghormati orang tua dan kasar kepada teman-temannya. Azab ALLAH menyelesaikan hidupnya.

Citraan pendengaran dalam naskah drama "Azab Anak Durhaka" karya Nurmala Irsyad ingin menyampaikan sebuah nasihat yang menyatakan bahwa sikap menghormati orang tua sangat penting dan tidak mengunakan kata kasar saat berbicara baik kepada orang tua mau pun teman. Apabila tidak menghormati orang tua maupun sesama manusia akan mendapatkan azab atau karma. Nurmala Irsyad ini menyampaikan gagasan melalu citraan pendengaran bahwa jadilah pribadi yang tidak sombong, bersyukur dengan apa yang ada, menghormati orang tua dan sesama manusia dengan begitu akan dijauhi oleh hal-hal yang buruk. Adanya citraan pendengaran ini untuk membuat pembaca seola-olah dapat mendengarkan apa yang terjadi dalam karya sastra yang dibaca.

Dengan adanya pengunaan citraan dalam naskah drama "Azab Anak Durhaka" karya Nurmala Irsyad memperlihat adanya nilai yang terkandung sehingga dapat tersampaikan kepada pembaca. Naskah drama ini bercerita tentang seorang anak durhaka yang tidak menghormati orang tua dan teman-temanya. Karena sikap yang sombong, tidak bersyukur, dan tidak meghormati orang orang tua akhirnya dia mendapat azab atau karma dari perbuatannya sendiri. 

Adanya naskah drama ini memberikan nasihat kepada pembaca bahwa hormatilah orang tua dan sesama manusia agar tidak terjadi hal-hal buruk. Oleh karena itu, adanya pengunaan citraan dalam naskah drama "Azab Anak Durhaka" karya Nurmala Irsyad dapat membangkitkan emosional, imajinasi, dan intelektual sehingga makna atau nilai yang terkandung dalam naskah drama tersebut tersampaikan kepada pembaca.

Daftar Pustaka 

Hidayahtulloh, P., & Saksono, L. (2017). Struktur dan Tekstur Drama Kabaleund Liebe Karya Friedrich Schiller. Identitaet, VI(2), 1--5. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/identitaet/article/view/19230/17560

Lafamane, F. (2020). Kajian Stilistika (Komponen Kajian Stilistika). OSP Preprints, 43.

Rahmanto. (2014). Drama. In: Konsep Dasar Drama. Universitas Terbuka. 1--48.

Syamsuddin, R., & Sari, N. I. (2021). Buku seni drama. April. https://www.researchgate.net/publication/350955773

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun