Mohon tunggu...
Veronika Rosari
Veronika Rosari Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hello semua terima kasih telah datang ke profile saya......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Emisi Karbon dan Lockdown Covid-19

11 November 2020   08:02 Diperbarui: 11 November 2020   08:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2020 merupakan tahun yang sangat menyedihkan bagi seluruh negara-negara didunia maupun negara Indonesia yang ikut menjadi wadah penyebaran virus corona. Dengan adanya epidemi-19 ini semua kegiatan yang sudah disusun dengan terjadwal harus terhenti atau di bisa dilakukan,sama dengan perencanaan yang disiapkan oleh pemerintah maupun para pengusaha muda untuk menurunkan emisi pada tahun 2020 sehingga 2030 harus ikut tidak bisa dilakukan.

Dari berita digital Koran Sindo, pemerintah terus melakukan target penurunan emisi dalam mengatasi dampak emisi karbon dan perubahan iklim di Indonesia. "saat pandemi Covid-19, indonesia tetap berkomitmen untuk mencapai target penurunan emisi agar meminimalisirkan dampak perubahan iklim dan pemanasan global" ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Emisi karbon dan gas rumah kaca diketahui menurun drastis saat semua negara-negara mengambil kebijakan untuk dilakukan lockdown atau penggunaan wilayah untuk mengurangi penyebaran virus corona yang lebih besar dan peningkatan kematian bagi manusia di bumi. Menurut peneliti yang menyatakan dalam intervensi struktur skala besar, antara lain perubahan signifikan dari segi bahan bakar fosil ialah kunci untuk mengatasi perubahan iklim. Sebenarnya mereka menilai kegiatan lockdown yang dilakukan pemerintah adalah bersifat sementara saja ( CNN Indonesia)

"Kegiatan lockdown atau penguncian hanya menunjukkan bahwa negara-negara di dunia hanya dapat mengalami perubahan dengan cepat, tetapi perubahan itu hanya menunjukkan batas-batas perubahan perilaku saja" Menurut Piers Forester, seorang penulis studi, seperti dikutip Space.

Tanpa kita sadar dampak virus corona di seluruh dunia berdampak positif pada penurunan emisi karbon maupun gas rumah kaca GRK, dimana biasanya di Ibu kota Indonesia yaitu DKI Jakarta hampir tidak memiliki awan yang cerah, ketika adanya lockdown yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat Indonesia, dimana masyarakat harus tetap dirumah saja untuk beberapa bulan. Hal ini berdampak baik pada udara di Jakarta maupun kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. 

Perubahan cuaca yang lebih bersih berdampak pada udara yang semakin bersih dan menghilangkan emisi polusi dari transportasi, karena adanya lockdown ini mengurangi kendaraan yang berkegiatan.

Dari permasalahan maupun fenomena-fenomena yang telah disampaikan oleh penulis di atas, dengan memberikan beberapa kutipan dari sumber data secara fakta di media digital dengan mengaitkan opini dari penulis. Walaupun adanya pandemi dan perlakukan lockdown di Indonesia untuk waktu yang cukup lama, memang hanya berdampak sedikit pada penurunan emisi karbon maupun rumah kaca GRK di Indonesia. 

Penurunan emisi ini hanya berdampak sedikit untuk perubahan iklim di Indonesia dalam waktu satu tahun ini. tetapi dengan cara membantu menurunkan emisi karbon di negara Indonesia merupakan hal yang positif dan berdampak apa yang sedang kita sebagai masyarakat Indonesia rasakan sendiri, udara semakin sejuk, langit yang biasa ngelap sekarang lebih cerah dan bersih.

Sebagai manusia yang menerima hasil yang diciptakan oleh sang pencipta dan harus terus dijaga oleh manusia, langkah yang harus kita lakukan untuk terus menjaga lingkungan, membantu menurunkan emisi karbon dan gas rumah kaca untuk menghindari terjadi pemanasan global maupun perubahan iklim, kita harus mau melakukan perbuatan dari diri sendiri maupun lembaga-lembaga yang besar.

Langkah-langkah yang perlu kita lakukan antara lain :

Pertama, dengan menggunakan aplikasi emisi yang di unggah di alat komunikasi yang kita gunakan setiap hari, aplikasi emisi membantu kita untuk mencatat perubahan emisi kita ( individu) per setiap hari, dapat menentukan aksi iklim yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi dan dapat merestorasi hutan sesuai kebutuhan dan dapat membantu Iptek emisi dan pohon di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun