Jika Anda pecinta sayuran dan hobi memasak, maka saya rasa Anda juga menyukai sayuran satu ini: Brokoli.
Saya sendiri pecinta sayuran dan tak lengkap rasanya jika tidak ada dalam menu makan saya sehari-hari. Meskipun begitu, banyak rupanya yang tidak suka dengan sayuran yang satu ini. Brokoli memiliki bentuk layaknya miniatur pohon.Â
Bentuknya ini menyerupai bunga kol namun brokoli teksturnya lebih lunak dan berwarna hijau lebih tua - jika dibandingkan dengan bunga kol yang berwarna kuning pucat agak kehijauan.
Dalam mengolah sayuran, penting bagi kita untuk mempersiapkannya (food preparation) segera setelah berbelanja. Mengapa? Sayuran lebih mudah rusak, terutama sebagian besar sayuran akan mudah layu dan menguning apalagi terkena air dalam penyimpanan di lemari es.Â
Selain itu, daya tahan sayuran umumnya juga tidak selama daging yang dapat disimpan dalam freezer. Jika tidak dimasak, maka akhirnya brokoli pun dibuang dan berakhir di TPA, padahal apabila kita mempersiapkan dan mengolahnya maka tidak akan menimbulkan sampah organik.Â
Fakta: Sebanyak 60% komposisi sampah di Indonesia merupakan sampah organik, disusul dengan plastik!
Food prep yang dapat dilakukan untuk brokoli ialah mencucinya dan memotong-motongnya sesuai dengan ukuran yang dapat langsung saya masak.Â
Setelah mencuci, saya akan merendamnya dalam air garam, memastikan tidak ada ulat yang tertinggal. Selain itu, saya memotong-motongnya dan meniriskannya agar tidak ada cairan. Setelah memastikan benar-benar bahwa potongan brokoli telah kering, maka saya akan meletakannya dalam wadah dan memasukannya ke dalam kulkas.Â
Saya pun mendapat tips baru untuk foodprep brokoli. Setelah mencuci dan memotong, maka rebus brokoli sebentar setelah itu tiriskan dan letakan dalam wadah, setelah direbus maka simpanlah brokoli dalam bagian freezer di lemari pendingin! Dijamin, brokoli Anda akan bertahan lebih lama daripada menyimpannya. Selain itu warna hijau segarnya juga masih terjaga!
Jangan Buang Tangkai Brokoli