Mohon tunggu...
Veronica Maureen
Veronica Maureen Mohon Tunggu... Penulis - Communication Science Student

I am a communication student who loves to write and tell inspirational stories. Interested in environmental issues and sustainable living.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Buang Tangkai Brokoli, Rupanya Lezat Jika diolah dengan Benar!

22 Juli 2020   13:59 Diperbarui: 22 Juli 2020   14:00 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda pecinta sayuran dan hobi memasak, maka saya rasa Anda juga menyukai sayuran satu ini: Brokoli.

Saya sendiri pecinta sayuran dan tak lengkap rasanya jika tidak ada dalam menu makan saya sehari-hari. Meskipun begitu, banyak rupanya yang tidak suka dengan sayuran yang satu ini. Brokoli memiliki bentuk layaknya miniatur pohon. 

Bentuknya ini menyerupai bunga kol namun brokoli teksturnya lebih lunak dan berwarna hijau lebih tua - jika dibandingkan dengan bunga kol yang berwarna kuning pucat agak kehijauan.

Olah Pribadi
Olah Pribadi
Pengolahan Brokoli: Pencegahan Food Waste
Dalam mengolah sayuran, penting bagi kita untuk mempersiapkannya (food preparation) segera setelah berbelanja. Mengapa? Sayuran lebih mudah rusak, terutama sebagian besar sayuran akan mudah layu dan menguning apalagi terkena air dalam penyimpanan di lemari es. 

Selain itu, daya tahan sayuran umumnya juga tidak selama daging yang dapat disimpan dalam freezer. Jika tidak dimasak, maka akhirnya brokoli pun dibuang dan berakhir di TPA, padahal apabila kita mempersiapkan dan mengolahnya maka tidak akan menimbulkan sampah organik. 

Fakta: Sebanyak 60% komposisi sampah di Indonesia merupakan sampah organik, disusul dengan plastik!

Food prep yang dapat dilakukan untuk brokoli ialah mencucinya dan memotong-motongnya sesuai dengan ukuran yang dapat langsung saya masak. 

Setelah mencuci, saya akan merendamnya dalam air garam, memastikan tidak ada ulat yang tertinggal. Selain itu, saya memotong-motongnya dan meniriskannya agar tidak ada cairan. Setelah memastikan benar-benar bahwa potongan brokoli telah kering, maka saya akan meletakannya dalam wadah dan memasukannya ke dalam kulkas. 

Olah Pribadi
Olah Pribadi
Cara ini sangat efektif untuk menangani permasalahan 'lupa' terolah sehingga rusak dan peluang rusak karena masing belum dipotong. Dan tentu, membuat saya lebih mudah ketika hendak memasak. Namun rupanya brokoli lebih cepat menguning dibandingkan bunga kol. 

Saya pun mendapat tips baru untuk foodprep brokoli. Setelah mencuci dan memotong, maka rebus brokoli sebentar setelah itu tiriskan dan letakan dalam wadah, setelah direbus maka simpanlah brokoli dalam bagian freezer di lemari pendingin! Dijamin, brokoli Anda akan bertahan lebih lama daripada menyimpannya. Selain itu warna hijau segarnya juga masih terjaga!

Jangan Buang Tangkai Brokoli

Dalam mengolah brokoli, dulu saya membuang sebagian besar batangnya. Terutama batang yang besar yang menyanggah seluruh cabang brokoli. Ketika membeli pun, saya selalu berpikir: sayang juga membeli dengan berat total dengan tangkainya, padahal tidak saya pakai! Setelah memikirkan hal tersebut setelah beberapa lama, akhirnya saya mencoba untuk mengolah tangkai brokoli ini yang selama ini 'otomatis jadi sampah'. 

Cukup mengejutkannya, tangkai brokoli teksturnya sangat lembut dan lebih lunak daripada cabang-cabangnya! Selain itu juga nikmat untuk ditumis maupun digoreng, lho!

Tips memotongnya: Kupas bagian luar tangkainya (menunjukkan serat-serat yang lebih keras jika dimakan). Setelah itu, Anda bisa memotong sesuai selera. Saya sendiri suka memotongnya tipis-tipis sehingga mudah diolah.

Gambar: Hasil olahan tangkai brokoli.
Gambar: Hasil olahan tangkai brokoli.
Selamat mencoba! Semoga tulisan ini bermanfaat!

#BerbagiKebaikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun