Mohon tunggu...
Veronica Maureen
Veronica Maureen Mohon Tunggu... Penulis - Communication Science Student

I am a communication student who loves to write and tell inspirational stories. Interested in environmental issues and sustainable living.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Manday, Olahan Cempedak Hasil Hutan Kalimantan

18 Februari 2020   20:03 Diperbarui: 20 Februari 2020   01:59 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diantara berbagai olahan makanan yang aku santap selama 2 minggu disana, ada 2 makanan yang paling favorit dan menjadi kesukaanku. Tidak pernah aku menemui kedua makanan ini di Surabaya (kota asal dan tempat tinggalku), yaitu : tumis rebung muda dan manday!

Tumis Rebung

Oke, aku akui bahwa sebenarnya rebung atau bambu muda juga banyak ditemui di kota-kota. Bahkan salah satu bahan dalam makanan lumpia pun mengandung rebung. Akan tetapi, yang selama ini aku ketahui ialah rebung mengeluarkan bau yang cukup menyengat, yang jika tidak diolah dengan baik maka akan sangat menganggu. 

Nah, di Malangkaian tumis rebung sederhana yang aku makan disana tidak berbau sama sekali! Padahal bumbu dan cara pengolahannya sederhana. Hanya ditumis dengan bawang putih dan diberi sedikit kecap manis. 

Namun rasanya benar-benar lembut dan sungguh nikmat! Apalagi menyantap ketika masih hangat. Sungguh enak! Sayangnya, saya tidak memiliki dokumentasinya. 

Saya juga menceritakan mengenai pengalaman saya makan rebung selama ini, menurut ibu alasannya adalah karena rebung yang diolah disana masih sangat segar. 

Setiap rumah dapat menanam dan memotong langsung ketika hendak dimakan, sehingga benar-benar langsung diolah. Hal inilah yang menjadikannya tidak berbau menyengat!

Manday
Nama makanan ini mungkin terkesan dan terdengar seperti hari Senin dalam Bahasa Inggris. Namun ini tidak ada hubungannya sama sekali. Olahan masakan Mandey merupakan olahan makanan dari buah Cempedak yang diasinkan.

Cara membuatnya cukup mudah. Bagian kulit dan isi Cempedak yang telah dilepaskan dari kulit luarnya dan biji dapat diletakan dalam toples atau wadah lain yang diisi dengan garam. Tentunya karena diasinkan, jumlah garam juga harus mencukupi untuk menutupi keseluruhan Cempedak. 

Setelah itu, wadah berisi Cempedak yang telah diberi garam dapat disimpan minimal 1 bulan untuk kemdian dapat dimakan. Olahan asinan ini dapat bertahan hingga tahunan tanpa harus disimpan di dalam lemari pendingin!

Ketika hendak mengonsumsinya, buah Cempedak dapat dikeluarkan dari wadah dan dicuci, ditiriskan dan diperas sebelum kemudian digoreng. Yang lebih favorit lagi untuk aku ialah buah yang disuwir-suwir hingga menjadi lebih kecil dan tidak utuh. Karena ketika digoreng seluruh bagian akan lebih renyah dan begitu lezat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun