Mohon tunggu...
Veronica Maureen
Veronica Maureen Mohon Tunggu... Penulis - Communication Science Student

I am a communication student who loves to write and tell inspirational stories. Interested in environmental issues and sustainable living.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sumedang Kelola Destinasi Wisata Berkelanjutan

17 Februari 2020   18:44 Diperbarui: 18 Februari 2020   00:05 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indra Susandi, google.com/maps

Asal usul nama Gorobog sendiri yang disematkan pada curug ini tidak lain diambil dari nama sang penemu, yaitu Aku Gorobog. Dalam bahasa Sunda, 'Gorobog' juga memiliki arti 'kaget'.

Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 155.871,98 Ha, terbagi dalam 26 kecamatan, 270 desa dan 7 kelurahan. Dari luas daerah tersebut, Sumedang menyimpan puluhan tujuan wisata alam seperti Curug, Sumber Air Panas, hingga kawasan pegunungan.

Sektor pariwisata gencar dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang khususnya sektor pariwisata alam. Hal ini menjadi perhatian utama, seperti diungkapkan Bupati Kabupaten Sumedang.

Dilansir dari notif.id, Bupati Kabupaten Sumedang Dony Ahmad Munir pada Kamis, 18 juli 2019 mengungkapkan harapannya akan pariwisata Sumedang, "Sumedang kedepan harus menjadi destinasi wisata kelas dunia, bukan hanya mendatangkan wisatawan lokal dan nasional saja, tetapi juga dapat mendatangkan wisatawan mancanegara."

Lanskap Asri Puncak Damar : Surga Tersembunyi milik Sumedang

Perjalanan menuju destinasi menaiki sepeda motor diiringi dengan sejuknya udara dan cerahnya langit biru. Kios-kios kecil menjajakan makanan, buah-buahan dan barang dagang lain pun tak asing dalam perjalanan mereka. Begitulah awal perjalanan Maulana Mahendra pada Maret 2019 lalu, bersama seorang kawannya, Khlaisa Fulki ke lanskap yang ia sebut-sebut sebagai "Surga Tersembunyi" di Sumedang.

"Puncak Damar adalah satu diantara beberapa titik yang menyuguhkan pemandangan indah di Waduk Jatigede. Ada beberapa kedai yang menawarkan ikan lalawak sebagai makanan khas, dilengkapi sambal dadakan," jelas Yusran Pare.

Selain itu hal lain yang disoroti oleh Yusran dalam kunjungannya ke Puncak Damar ialah ketika terjadi kemarau panjang maka air waduk dapat surut hingga ke dasar. Yang menarik ialah berbagai relik dari masa lalu pun dapat muncul.

Penampakan dasar waduk ketika musim kemarau | Sumber : Yusran Pare, google.com/maps
Penampakan dasar waduk ketika musim kemarau | Sumber : Yusran Pare, google.com/maps
Daerah yang terkenal dengan kuliner khas yaitu Tahu ini rupanya menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya ialah Puncak Damar sebagai salah satu puncak di wilayah Sumedang yang terletak di Desa Paku Alam.

Perjalanan menuju Puncak Damar tidak begitu mulus bagi Maulana, seorang Youtuber yang gemar mengeksplorasi lokasi-lokasi wisata baik lokal maupun luar negeri. Sempat tersesat dan beberapa kali harus memutar arah, akhirnya Maulana dan Khlaisa pun kian mendekat. Dibantu dengan petunjuk perjalanan dari google maps, akhirnya mereka tiba di lokasi wisata Puncak Damar. Semakin mendekat lokasi, Maulana melewati kawasan pedesaan yang rindang, kawasan hutan yang sepi dan tanpa petunjuk arah. Namun hal ini tak mematahkan semangatnya untuk tiba di lokasi.

Untuk dapat tiba di lokasi wisata, disarankan untuk menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor pribadi -- seperti yang dilakukan Maulana -- atau juga dapat dengan menggunakan mobil pribadi. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 50 menit ke arah Timur dari Alun-Alun Kota Sumedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun