[caption id="attachment_200500" align="aligncenter" width="475" caption="Foto : Tempo.co"][/caption] Kisruh di tanah Papua membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)harus bersikap tegas.Rabu (11/7/2012) Presiden SBY membekali para calon perwira remaja Akademi TNI dan Polri di Magelang, Jawa Tengah. ”Yang namanya mau merdeka keluar dari NKRI itu bukan ‘freedom of speech’, itu separatis, harus dihentikan,” kata Yudhoyono Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, segala bentuk separatisme di Indonesia harus dihentikan karena bisa mengancam keutuhan bangsa. Yudhoyono menyebutkan tanah Papua sering disebut sebagai salah satu basis gerakan separatisme. Dan ada kekhususan bagi aparat terkait aksi separatisme. Aparat harus menindak tegas aksi separatisme, tetapi juga mesti berhati-hati agar tidak melanggar HAM. Namun Presiden memastikan tidak perlu menggelar operasi militer besar-besaran di sana. Yudhoyono menjelaskan hal itu untuk menjawab pertanyaan salah satu taruna tentang dilema yang sering dihadapi TNI dan Polri saat bertugas. Mereka sering dihadapkan pada dua pilihan sulit, yaitu menjalankan tugas dan dituding melakukan pelanggaran HAM. Pemerintah menindak tegas gerakan separatis tersebut. Namun demikian, pemerintah tidak pernah menggelar operasi militer besar-besaran. ”Pemerintah menggunakan pendekatan kemasyarakatan,” katanya. http://www.tempo.co/read/news/2012/07/12/078416554/SBY-Tak-Perlu-Operasi-Besar-besaran-di-Papua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H