Mohon tunggu...
Veronika Nainggolan
Veronika Nainggolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Baru selesai kuliah, sdg mengadu nasib di ibukota. \r\n\r\nMotto : "MENGAMATI lalu MENULIS" \r\n \r\nuntuk KEDAMAIAN NEGERI......\r\n \r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Pesan di Balik Kunjungan Dubes Belanda ke Papua

14 Maret 2012   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:03 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, selama OPM masih eksis di Papua, solusi apapun yang ditawarkan Belanda untuk menyelesaikan masalah Papua, sama saja bohong. Karena di satu sisi Belanda menginginkan Papua aman, tetapi di sisi lain OPM tetap disuport.

Selain itu, sepanjang 2011 lembaga kultur Papua atau MRP inilah satu-satunya lembaga resmi yang dibentuk pemerintah yang paling vokal menyerukan penolakan Otsus serta tidak ikhlas menerima kehadiran UP4B. Sementara kita tahu, Otsus adalah solusi bagi penyelesaian masalah Papua, dan UP4B adalah unit khusus yang dibentuk Presiden untuk mengawal pelaksanaan Otsus.

Pertanyaannya, kenapa justru MRP yang dikunjungi Dubes Belanda? Jawabannya sederhana. Ada banyak lembaga yang menolak Otsus dan UP4B, termasuk MRP. Namun, dari semua lembaga yang ada (yang menolak Otsus) hanya MRP yang memiliki akses langsung terhadap berbagai kebijakan negara di Tanah Papua, termasuk mengawasi dan mengevaluasi kebijakan Otsus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun