Mohon tunggu...
Vernisha Valencia Kho
Vernisha Valencia Kho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaimana Manajemen Risikonya?

15 September 2021   18:56 Diperbarui: 15 September 2021   18:59 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

If you don't invest in risk management, it doesn't matter what business you're in, it's a risky business. - Gary Cohn

Secara umum, risiko digambarkan sebagai suatu bentuk ketidakpastian yang mungkin saja dapat terjadi atau bahkan akan selalu ada pada setiap proses atau peristiwa yang akan menghalangi upaya untuk mencapai tujuan atau target yang diinginkan. 

Risiko dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, misalnya pada saat pandemi Corona Virus Disease 19 yang sampai saat ini terhitung sudah terjadi hampir 2 tahun lamanya.  

Salah satu risiko yang terjadi akibat Covid-19 adalah resesi ekonomi. Tidak ada orang yang pernah menyangka bahwa dunia akan mengalami pandemi seperti ini dan dengan durasi sepanjang ini, dimana dunia terasa seperti sedang berhenti berputar karena banyaknya keterbatasan yang harus dihadapi tetapi dengan roda waktu yang terus berjalan. Lalu bagaimana cara mengatasinya? dan how to survive then?

Apa itu resesi? | kompas.com
Apa itu resesi? | kompas.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri); telah menimbulkan pengangguran di negara-negara industri; kelesuan ekonomi. Resesi akan terjadi saat Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih. 

Sejak kasus pertama Covid 19 di Indonesia diumumkan yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, keadaan ekonomi Indonesia terlihat semakin memburuk. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia kuartal dua 2020 minus 5,32 persen dan pada kuartal tiga 2020 minus 3,49 persen yang menandakan bahwa Indonesia sudah mengalami resesi pada tahun 2020. 

Ini terjadi karena aktivitas ekspor - impor dan investasi yang mengalami kemacetan dan berujung pada nilai impor yang jauh lebih besar dari nilai ekspor, adanya penurunan belanja masyarakat dan konsumsi rumah tangga karena harga harga yang meningkat secara tajam, tingkat pengangguran yang meningkat pesat serta pinjaman pemerintah yang melonjak naik. Bagaimana seharusnya manajemen risiko diterapkan? Dan apa langkah yang tepat?

Risk management | valueconsulttraining.com
Risk management | valueconsulttraining.com
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun