Mohon tunggu...
Vernanda Eka Hardianto
Vernanda Eka Hardianto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Public Health Student

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Gawai pada Anak: Bermanfaat atau Berbahaya?

29 Desember 2019   12:41 Diperbarui: 14 April 2021   10:31 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. | pexels

Pada saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Adanya kemajuan teknologi tersebut sangat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, dampak yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi dapat berupa dampak positif ataupun dampak negatif, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya.

Berkat adanya kemajuan teknologi, kita dapat memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Akan tetapi, karena adanya kemajuan teknologi pula kita menjadi ketergantungan pada teknologi, salah satu contohnya adalah penggunaan gawai yang berlebihan.

Bulan Oktober lalu, masyarakat dihebohkan dengan adanya berita Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di wilayah Jawa Barat yang merawat 209 pasien anak akibat dari kecanduan gawai. Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat mempengaruhi kondisi fisik, sosial, bahkan psikis dari anak tersebut.

Saat ini, kebiasaan yang sering orang tua lakukan adalah memberikan gawai pada anak yang masih dini agar mereka tidak menangis. Kebiasaan itulah yang menjadi cikal bakal anak-anak menjadi kecanduan gawai. Tentunya, hal tersebut merupakan permasalahan yang sangat serius pada saat ini.

Masa anak-anak yang seharusnya dihabiskan dengan bermain dan berkomunikasi di luar rumah, justru pada saat ini anak lebih nyaman bermain dengan gawainya di dalam rumah. Hal tersebut sangat berbeda ketika teknologi belum mengalami kemajuan seperti saat ini. Dimana, anak-anak pada saat itu belum terlalu mengenal teknologi canggih yang disebut dengan gawai.

Gawai merupakan sebuah perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus dan praktis dalam penggunaannya. Gawai merupakan salah satu perangkat elektronik yang tercipta karena adanya kemajuan teknologi.

Dalam kehidupan kita, gawai sangat bermanfaat untuk mencari informasi dan sebagai alat komunikasi. Bentuknya yang relatif kecil memudahkan kita untuk membawanya kemana-mana. Akan tetapi, ketika seseorang sudah kecanduan dengan gawai, maka akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kondisi kesehatan tubuhnya.

Baca Juga: Bijak Menggunakan Internet: Milenial Harus Tahu!

Seseorang yang berusia 5 sampai 11 tahun atau masa anak-anak (Kategori umur menurut Depkes RI, 2009) sangat rentan terkena dampak dari kemajuan teknologi. Pada usia tersebut, anak-anak sangat suka bermain dan memiliki keinginan untuk mencoba suatu hal yang baru.

Oleh karena itu, tanggung jawab dan peranan orang tua sangat penting untuk memperhatikan perilaku anaknya sehari-hari, karena dampak dari kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap perilaku anaknya apabila tidak diperhatikan.

Pada saat ini, permasalahan kecanduan gawai pada anak-anak sering ditemukan di berbagai daerah. Kecanduan gawai dapat menyerang anak laki-laki ataupun perempuan.

Tidak jarang kita temukan anak-anak yang bermain di luar namun mereka sibuk dengan gawainya masing-masing dan tidak jarang pula anak-anak yang tidak mau keluar rumah karena lebih asik bermain dengan gawainya. Hal itulah yang menjadi perhatian khusus, dimana seharusnya gawai digunakan sebagai alat mempermudah komunikasi justru menjadi alat pemutus komunikasi.

Ketika anak-anak sudah kecanduan gawai, maka dampak negatif yang diterimanya justru lebih banyak dibandingkan dengan dampak positifnya. Dampak negatif yang dapat terjadi pada anak ketika sudah kecanduan gawai diantaranya adalah perkembangan otak mengalami penurunan, bahaya radiasi yang dihasilkan oleh gawai dapat merusak penglihatan, berkurangnya minat bermain di luar rumah, dan bersikap temperamental.

Selain itu, hasil dari penelitian Maulida dalam Asif tentang pengaruh penggunaan gawai pada anak menyatakan bahwa, penggunaan gawai berlebihan dapat menyebabkan kesenjangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Ketika di rumah, anak menjadi sulit diajak berkomunikasi dan kurang merespon saat orang tuanya mengajak bicara.

Dampak positif dari penggunaan gawai pada anak adalah adanya permainan yang edukatif dan merangsang kreatifitas anak, sebagai media pembelajaran untuk menanggapi teknologi yang semakin canggih, dan dapat menambah pengetahuan pada anak.

Sebelum dampak negatifnya bertambah parah, maka kita harus mengenali tanda-tanda pada anak yang sudah kecanduan dengan gawai, yaitu biasanya mereka akan enggan bersosialisasi karena lebih sibuk dengan gawainya, bermain gawai dalam waktu yang lama (lebih dari 6 jam), rutinitasnya menjadi terganggu, anak akan marah ketika tidak bermain, dan pola tidurnya tidak teratur.

Oleh karena itu, sebagai orang tua harus lebih perhatian kepada anak-anak, karena orang tua memiliki peranan untuk menciptakan perilaku yang baik kepada anaknya. Banyak cara yang dapat dilakukan agar anak-anak terhindar dari kecanduan gawai, diantaranya adalah membatasi penggunaan gawai dalam sehari, memperkenalkan anak kepada dunia luar, menyisakan waktu disela kesibukan untuk bermain bersama anak, dan dapat juga dilakukan dengan memberikan buku bacaan.

Pada saat ini, salah satu penyebab anak-anak dan gawai sulit dipisahkan karena perilaku orang tuanya yang juga gemar menggunakan gawai. Perilaku pada anak-anak biasanya masih mengikuti perilaku dari orang tuanya.

Oleh karena itu, sebagai orang tua harus intropeksi diri dan sadar, sebelum melarang penggunaan gawai yang berlebihan kepada anak, maka orang tua harus mengurangi penggunaan gawainya. Orang tua juga harus lebih peduli terhadap anaknya, jangan sampai kesehatan anak menjadi terganggu akibat penggunaan gawai yang berlebihan.

Orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat penting dalam memperhatikan perilaku hidup anaknya, jangan sampai anak-anak mengalami masalah fisik, sosial, dan psikologis akibat dari penggunaan gawai.

Ketika orang tua sudah melakukan cara-cara untuk mengurangi penggunaan gawai pada anak, maka kasus kecanduan gawai pada anak akan mengalami penurunan dan kesehatan anak akan mengalami peningkatan.

Penggunaan gawai pada anak-anak sebenarnya tidak terlalu penting, karena anak menggunakan gawai biasanya hanya untuk keperluan bermain dan hiburan. Selain itu, dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan gawai pada anak lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya.

Intinya, penggunaan gawai pada anak dapat menjadi manfaat apabila penggunaannya tidak berlebihan dan diselingi dengan interaksi langsung di luar rumah. Akan tetapi, penggunaan gawai pada anak juga akan menjadi berbahaya apabila anak sudah kecanduan dan ketergantungan dengan gawai.

 

Daftar Pustaka

  1. Asif, Ahmad Ramadhan, dan Farid Agung Rahmadi. 2017. Hubungan Tingkat Kecanduan Gawai dengan Gangguan Emosi dan Perilaku Remaja Usia 11-12 tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 6, Nomor 2, Halaman 148-157
  2. https://kumparan.com/kumparanmom/7-dampak-buruk-kecanduan-gawai-pada-tumbuh-kembang-anak-1sB3ocLp5cd [Diakses pada tanggal 27 Desember 2019 pukul 22.07 WIB]
  3. https://kumparan.com/babyologist/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan-gawai-pada-si-kecil-1rLpEDjwQ6e [Diakses pada tanggal 27 Desember 2019 pukul 22.10 WIB]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun