Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah jenis komunikasi interpersonal yang menekankan pentingnya pemahaman antara perawat dan pasien, atau dalam konteks lain antara guru dan murid. (Salsabil, 2023:10)
Komunikasi terapeutik sesuai buah pikiran Hildegard dalam (Siti dan Siregar, 2016) menyatakan bahwa komunikasi terapeutik adalah bentuk interaksi yang direncanakan dan tidak
terjadi secara spontan. Komunikasi ini harus dirancang, dipertimbangkan, dan dilaksanakan secara profesional. Dalam penerapannya, siswa perlu memperhatikan tahapan Komunikasi terapeutik terdiri dari tiga fase, yaitu fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi.
Komunikasi terapeutik adalah proses kerjasama antara perawat dan pasien yang bertujuan untuk mengatasi masalah pasien yang memengaruhi perilaku mereka. (Sanusi, 2019:419).
Dari berbagai pendapat yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa komunikasi terapeutik adalah suatu interaksi yang terencana dan profesional antara perawat dan pasien, dengan tujuan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien yang berdampak pada perilaku mereka. Proses ini menekankan pentingnya pemahaman interpersonal dan mengikuti tahapan orientasi, kerja, dan terminasi.
Tujuan Komunikasi Terapeutik
- Pencapaian realisasi diri, penerimaan diri, dan penghargaan terhadap diri sendiri.
- Identitas diri yang konsisten dan integritas pribadi yang tinggi.
- Kemampuan untuk membangun hubungan interpersonal yang inti, saling bergantung, dan penuh kasih.
- Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan pribadi yang praktis.
Ciri-Ciri Pribadi Terapeutik
- Congruence
Mengungkapkan diri secara autentik dan sebenarnya, dengan penampilan yang jujur, serta memastikan kesesuaian antara komunikasi verbal dan non-verbal.
- Unconditional Positive Regard
Sebagai sikap yang hangat dan positif, menerima serta menghargai orang lain sebagai individu, tanpa mengharapkan pujian untuk diri sendiri.
- Empati
Mengenali orang lain berdasarkan perspektif dan perasaan mereka.
Syarat-Syarat Komunikasi Terapeutik
- Hadir dalam percakapan
- Terlibatnya aspek fisik, mental, intelektual individu
- Mendengarkan aktif
- Melibatkan perasaan dan hati
- Empati
- Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (pemberi pesan) berdasar perspektif pemberi pesan tersebut
Pembentukan Komunikasi Terapeutik
- Belajar menjadi pendengar aktif
- Memahami perasaan
- Merefleksi Perasaan
SIMPULAN DAN SARAN