2. Pasar yang Kompetitif: Untuk bersaing dalam pasar seni yang kompetitif, pengrajin dan produsen Pitupitu Layangan perlu mengembangkan inovasi dalam desain dan pemasaran produk mereka.
3. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Penting untuk terus mengembangkan program pendidikan dan pelatihan untuk memastikan generasi muda dapat mewarisi dan mengembangkan tradisi Pitupitu Layangan.
Sebagai kesimpulan, perkembangan ekonomi kreatif Pitupitu Layangan khas Bugis adalah contoh nyata bagaimana seni dan budaya lokal dapat menjadi sumber daya ekonomi yang berharga. Ini menciptakan lapangan kerja, mempromosikan warisan budaya, dan  dan memberdayakan komunitas Bugis. Dengan perhatian yang tepat terhadap pelestarian tradisi dan inovasi dalam produksi, ekonomi kreatif Pitupitu Layangan memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi salah satu aset terbesar bagi masyarakat Bugis di Lampung Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H