ABSTRAKÂ
Masa kanak-kanak merupakan periode emas dalam perkembangan, sehingga pembelajaran perlu dirancang agar menyenangkan dan menarik. Â Salah satu pendekatan efektif adalah memanfaatkan cerita bergambar untuk merangsang kreativitas. Â Meskipun terkadang diabaikan, cerita bergambar terbukti ampuh membantu anak memahami materi pelajaran. Â Â
Kreativitas anak melalui cerita bergambar dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain: respon kreatif, fokus yang tinggi, rasa percaya diri dan kemampuan mengorganisir diri, kemampuan bercerita dan menghubungkan ide, perkembangan imajinasi, serta pertambahan kosakata. Â Keberhasilan pengembangan kreativitas ini juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan, seperti pemberian waktu eksplorasi dan pujian positif.Â
PENDAHULUANÂ Â
Masa kanak-kanak usia dini merupakan periode perkembangan yang unik. Â Ditandai dengan karakteristik fisik, mental, sosial, dan moral yang khas, anak-anak pada usia ini memiliki potensi belajar yang luar biasa. Â Terutama di awal masa kanak-kanak, Â anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi, Â mendorong mereka untuk aktif mengeksplorasi dunia sekitar.Â
Mereka menggunakan seluruh indera untuk memahami lingkungan, dan dengan mudah beralih dari satu topik ke topik lainnya sesuai minat. Â Â
Sayangnya, lingkungan terkadang menjadi penghambat perkembangan kemampuan belajar mereka, bahkan menekan kreativitas dan imajinasi. Di era globalisasi yang ditandai kemajuan pesat teknologi dan ilmu pengetahuan, Â individu kreatif, produktif, tangguh, dan adaptif sangat dibutuhkan. Â Siswa yang inovatif, mandiri, dan mampu beradaptasi dengan perubahan di berbagai aspek kehidupan akan menjadi aset berharga. Â
Namun, sistem pendidikan saat ini masih cenderung berfokus pada kemampuan akademik dasar seperti membaca dan berhitung, Â dan kurang memperhatikan pengembangan aspek-aspek penting lainnya.Â
Namun, beberapa lembaga pendidikan anak usia dini masih menunjukkan kelemahan dalam proses pembelajaran, khususnya selama observasi. Â Banyak guru yang mengabaikan penggunaan media pembelajaran, Â mengajar anak-anak layaknya siswa sekolah menengah atau tinggi. Â Mereka tampaknya belum menyadari pentingnya media pembelajaran bagi anak usia dini yang masih dalam tahap pra-operasional konkret, di mana media mutlak diperlukan. Â Â
Kondisi ini berdampak buruk pada proses belajar mengajar, karena potensi anak tidak berkembang dengan baik. Â Sayangnya, masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami pentingnya pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Seringkali, mereka hanya menggunakan media pembelajaran tanpa mempertimbangkan efektivitasnya.Â
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya sistematis. Strategi dan metode pembelajaran yang tepat harus diterapkan,  diiringi dengan penyediaan lingkungan dan media pembelajaran yang menarik minat anak.  Penting juga untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran sendiri.  Dengan demikian,  proses belajar mengajar akan lebih efektif dan  menarik bagi anak.Â