Mohon tunggu...
Vera Damayanti
Vera Damayanti Mohon Tunggu... Novelis - Novelis Digital

Hanya seorang penulis dalam dunia digital yang ingin berbagi inspirasi dan imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Legionnaire: Battle of The Heart #6

21 Januari 2025   06:27 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramshad Ali and Taja (Source: two characters and background are generated by Meta AI, novel cover is designed by Vera Damayanti)

Hari-hari rajanya dihabiskan untuk mengurus kepentingan rakyat, mulai dari masalah sepele hingga yang bersifat rahasia. Lalu apa masalahnya? Apa hubungannya dengan ratu yang diduga Ramshad sedang memanfaatkan dirinya?

"Mengapa ratu memanfaatkanku dengan menitipkan kekuatan itu? Kekuatan yang mampu membaca pergerakan siapapun yang kuinginkan, termasuk Ramshad Ali?" Ia sering membatin.

Kemudian, mengapa Ramshad ingin agar ia berhenti mengikuti raja? Benarkah raja mulai berubah dan tidak sebaik dulu?

Banyak pertanyaan bermunculan dalam otaknya tetapi tak satu pun yang akan memiliki kaitan benang merah andai Taja takut mengambil risiko, sedangkan Ramshad tidak mungkin mau menjawabnya secara terbuka.

Apabila seorang mata-mata utama istana sampai menolak memberinya informasi yang berharga tentang urusan internal istana, maka jalan satu-satunya hanya mencari jawabannya sendiri, bahkan jika terpaksa harus mengintai dua manusia junjungannya yaitu raja dan ratu.

Malam itu, Taja menanggalkan tugasnya sebagai panglima dan mulai melakukan aksinya menyelinap ke istana utama. Pertama, memastikan rajanya tidur di sebelah istrinya, sebab bila tidak, langkah kedua adalah memburu orang nomor satu di Eyn itu.

Dugaannya benar, Carlo Dante tidak bersama Eyn Mayra. Ke mana Yang Mulia? Tampak wanita tercantik, teranggun, dan tersakti di negeri Eyn tersebut tengah berbaring dan terlelap sendiri, sementara Taja mengamati dari dahan pohon besar menggunakan teropong kesayangan. Setelah beberapa lama, ia yakin bahwa raja tidak berada di ruangan yang sama, apalagi jendela balkon kamar dibiarkan terbuka!

Kurang ajar! Desis Taja, kesal. Seharusnya raja tahu bahwa saat malam, keamanan ratu adalah utama di tangannya. Sesibuk apapun, ratu tidak boleh dibiarkan sendiri walaupun dijaga oleh puluhan penjaga. Mungkin raja sudah lupa bahwa pesaingnya, Raja Zaghas Ardeth, masih berpeluang merebut ratu dan istana sekali lagi. Cinta buta lelaki dari Kerajaan Hinnan itu takkan lekang oleh waktu. Masih ingin tahu apakah sekiranya Eyn Mayra akan menjawab tawaran kasih sayangnya. Jika terus begini, peluang itu akan berpihak pada Ardeth! Taja berpikir geram.

Namun, di mana raja? Saatnya menggunakan kembali kekuatan dari ratu.

Taja mengangkat tangan kiri di mana terdapat sebuah cincin tipis di jari manisnya. Cukup tipis sehingga nyaris tak terlihat. Dikecupnya sebentar, lalu bola matanya langsung menangkap semua pergerakan halus di sekitarnya. Bibirnya tersenyum. Sama sekali tidak menyadari bahwa dari kejauhan, seseorang sedang mengamati gerakannya.

"Dasar bodoh!" gumam sosok berbalut pakaian serba hitam sehingga menyatu dengan kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun