Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana Mempertemukanku dengan Mamak Tjiptadinata Effendi

8 Januari 2021   20:45 Diperbarui: 9 Januari 2021   11:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/Mamak Inspiratifku

Saat itu, aku sungguh senang bukan kepalang. Setelah aku telusuri tulisan Pak Tjiptadinata Effendi, rupanya dia seorang penulis yang hebat.

Dia memberikan komentar yang membangun diri untuk belajar lebih baik lagi. Dia memberikan dukungan dan semangat atas tulisan-tulisanku.

"Selamat malam Mbak Vera. Terima kasih sudah berbagi tulisan inspiratif. Salam hangat selalu", komentar pertama Pak Tjip pada tulisanku.

Ini berlanjut terus. Aku terus menulis baik berupa artikel, cerpen, dan puisi. Komentarnya menambah semangatku dan berusaha lebih baik lagi.

Hingga pada satu tulisanku yang lain, dia kembali memberi komentar. Dia menyampaikan kalau kita sekampung. Istrinya orang Solok. Dia memanggil dirinya Mamak (panggilan paman untuk orang Padang Sumatera Barat)

Mendengarkan penjelasan ini, aku makin ingin mengenalnya. Aku meminta nomor kontaknya. Alhamdulillah, aku bisa komunikasi lewat Whatsupp

Kadangkala, aku meminta saran atas tulisan yang kutulis sebelum dikirim ke kompasiana. Dia sering memberi saran yang membuat tulisanku lebih baik.

Aku penasaran dengan Mamak. Wajahnya seperti orang Cina. Bermata sipit dan senyumannya yang menawan, memberikan kesejukan pada orang yang memandangnya.

Tiba pada saat aku mengirim tulisan berupa puisi. Aku kaget, ada seorang ibu bersanggul dengan senyum manis pada foto profil kompasiananya. Dia bernama Bu Roselina Dinata. Aku berpikir, mungkin ibu ini istrinya Pak Tjip karena namanya ada kata Dinata.

Bu Roselina memberi komentar pada puisiku dengan memanggilku Ananda. Panggilan yang membuatku merasa dekat dengan dia. Dan akhirnya, aku minta nomor kontak Bu Ros.

Namun, sampai sekarang aku belum menghubunginya karena nomor kontaknya tidak nomor Whatsupp dan bukan juga kode nomor Indonesia  tapi sepertinya nomor luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun