Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

My Daily Activity

5 November 2020   14:27 Diperbarui: 5 November 2020   14:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi ini membuatku harus membawa anak-anakku ke sekolah karena Umar belum mulai tatap muka di TK dan Rasyid belum bisa ku antar di TPA.

Aku berada di sekolah sampai jam 14.00 WIB dengan berbagai tugas pokokku sebagai guru. Karena sekarang pembelajaran jarak jauh, jadi aku lebih banyak dihadapkan dengan Hp, laptop dan LKPD.

Sekali seminggu LKPD dikumpulkan. 30 siswaku datang sesuai jadwal. Setelah itu, tumpukan LKPD menjadi temanku di kelas. Aku disibukkan dengan menilai dan merekap nilai. Dan banyak lagi ADM guru yang makin banyak diberikan dinas.

Pekerjaanku makin menumpuk sejak anak-anak dibawa ke sekolah. Aku harus mengejar anak bontotku ke lapangan karena dia lagi aktif-aktifnya sekarang. Menyuapinya makan dan melayani kebutuhannya.

Hal ini membuat tugasku terabaikan. Aku harus membawa tugas ke rumah agar cepat selesai. Jam 2 siang kami langsung pulang. Sesampai di rumah, anak-anakku pada lelah dan mengantuk. Untung, setelah sholat Zuhur mereka sudah selesai makan.

Mereka tidur nyenyak setelah begitu lama bermain di sekolahku. Nah, saat itulah aku bisa lanjutkan tugas rumahku. Aku bisa menulis dan jariku bisa menari-nari memenuhi aplikasi "notes" di Hpku. Menjelang Ashar aku kembali fasihkan hafalan Qur'anku jika belum tuntas pagi tadi.

Sorenya, ketika buah hatiku sudah bangun, aku memandikan mereka. Kami nonton dan bercerita serta bermain. Memberi mereka makan.

Aku membiasakan anak-anak sholat magrib ke mesjid.  Begitu azan, anak-anak sudah siap ke mesjid. Tujuannya agar anak laki-lakiku terbiasa sholat jamaah ke mesjid.

Sepulang mesjid, Umar memberikan Al Qur'an padaku agar aku mendengarkn murajaahnya. Sangat bersyukur aku memiliki anak seperti Umar. Menjelang Isya, aku menambah hafalan Umar minimal 1 ayat.

Kami isya berjamaah dan menonton sampai jam 21.00 WIB. Aku sudah memberikan aturan pada anak-anak untuk tidur pada waktu itu. Cukup dengan ke kamar dan mematikn lampu ruang keluarga.

Ketika mereka di kamar, aku harus siap untuk membacakan tulisan yang ku tulis tadi siang. Itulah saatnya aku mengedit tulisanku dan bercerita sebelum mereka tidur. Kadangkala aku juga baca cerita yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun