Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PBM Masa Corona, Kota Solok Punya Cara Beda!

29 Oktober 2020   01:00 Diperbarui: 29 Oktober 2020   01:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada 4 syarat PBM terlaksana kembali, pertama, persetujuan wali murid. Untuk syarat ini, wali murid harus memilih tatap muka dari 4 opsi yang diberikan dengan persentase minimal 80 persen .

Syarat yang kedua, suatu daerah berada di zona hijau. atau kuning. Dan yang ketiga, semua perlengkapan protokol covid-19 sudah lengkap baik dari pihak sekolah maupun dari wali murud. Sedangkan syarat yang keempat, harus dapat persetujuan Kepala Daerah.

Dengan kondisi sekarang ini, sulit rasanya untuk kembali seperti sedia kala karena kasus covid-19 di Kota Solok meningkat.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal berkata, "rincian kasus covid-19 di Kota Solok yaitu total positif 145 orang.
meninggal 2 orang (1,4%)
sembuh 89 orang (61,4%). Dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Kota Padang masih masuk kategori zona merah, 12 kabupaten dan kota di zona orange serta enam lainnya zona kuning. Kota Solok termasuk pada zona orange.

Beliau mengimbau kepada masyarkat agar tetap disiplin dalam menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan saat di luar rumah. Begitu juga untuk peserta didik, dibuatlah peraturan belajar jarak jauh agar  tidak terpapar positif covid-19.

Namun pada kenyataannya, aturan ini terkesan percuma. Karena banyak peserta didik yang beraktivitas di luar rumah tanpa memperhatikan standar protokol kesehatan. Orangtua pun mengeluh tentang sulitnya mengatur anak karena sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga ada orangtua yang meninggalkan anak-anak mereka dengan hp tanpa pengawasan dari orang dewasa.

Hal inilah yang membuat peserta didik leluasa beraktivitas di luar rumah dan leluasa menggunakan gawai. Selain berisiko terpapar covid-19 peserta didik juga berisiko terpapar konten negatif.

Pada satu sisi, tujuan pemerintah memang baik. Namun, pada sisi yang lain juga berisiko terhadap rusaknya moral anak bangsa.

Harapan kita semua, semoga Covid-19 segera berlalu dan sekolah dapat kembali dibuka, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun