Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PBM Masa Corona, Kota Solok Punya Cara Beda!

29 Oktober 2020   01:00 Diperbarui: 29 Oktober 2020   01:11 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, memberikan dampak negatif yang terlihat nyata dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, pariwisata, dan pendidikan.

Di bidang pendidikan umpamanya, terjadi kesulitan yang luar biasa dalam proses pembelajaran, tanpa kecuali di daerah kami, Kota Solok. Alhamdulillah kami di sini punya cara khusus dan unik untuk mengatasinya, yang menurut hemat penulis layak dipertimbangkan untuk diterapkan juga di daerah lain di Indonesia.

Masa covid-19 membuat guru dan peserta didik tidak bisa bertatap muka. Pembelajaran hanya bisa diberikan dengan jarak jauh, baik secara daring maupun secara luring.

Pembelajaran daring dilaksanakan dengan memberikan pembelajaran kepada peserta didik melalui WhatsApp Group dengan menggunakan aplikasi zoom, google classroom atau google form. Sedangkan luring kegiatan pembelajaran tetap dilakukan di rumah dengan memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dijemput orangtua ke sekolah seminggu sekali.

LKPD yang dijemput orangtua akan dikerjakan oleh peserta didik dengan bimbingan guru melalui WAG dan didampingi oleh orangtua di rumah. Sehingga sangat diharapkan adanya waktu yang disediakan orangtua untuk mendampingi anaknya.

Namun, hal ini banyak menimbulkan permasalahan baik dari orangtua maupun peserta didik. Banyak orangtua mengeluh tentang anaknya yang tidak bisa diatur, kurang memiliki ilmu dan waktu untuk mendampingi anaknya mengerjakan tugas, serta tidak cukup biaya untuk membeli paket internet.

Begitu juga peserta didik, mereka merasa jenuh di rumah dan kurang paham dengan yang diajarkan orangtuanya. Sehingga tidak sedikit masyarakat melakukan pengaduan kepada kepala daerah dan menyampaikan keluhan mereka terhadap pembelajaran ini.

Merujuk pada hal ini, Kepala Daerah meminta seluruh instansi pendidikan di Kota Solok mengadakan rapat dengan wali murid guna menemukan kesepakatan bersama untuk kelanjutan pembelajaran peserta didik. Setiap orangtua akan mengisi angket yang isinya pernyataan orangtua tentang pilihan mereka untuk kelanjutan pembelajaran anak.

Ada 4 pilihan yang perlu dipertimbangkan orangtua di antaranya : pembelajaran secara daring, luring, kunjungan ke rumah atau tatap muka.  Dari 4 pertimbangan ini, orangtua akan memilih salah satunya.

Hasil rapat masing-masing sekolah akan direkap untuk dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Setelah rekap hasil rapat terkumpul, selanjutnya akan dimusyawarahkan oleh Pimpinan Daerah beserta unsur MUSPIDA.

Apabila hasil dari musyawarah menyetujui kesepakatan tersebut, maka proses belajar mengajar secara tatap muka baru bisa dilaksanakan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun