Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ajari Aku Jadi Anakmu

30 Januari 2021   00:01 Diperbarui: 30 Januari 2021   00:14 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlempar kenanganku sejak kecil memang tinggal dengan tanteku yang tidak dikaruniai anak, namun rumahnya tak jauh dari rumah ibu dan bapakku. Tiap hari aku tidur dirumah tanteku yang aku panggil mamih, tapi tiap hari pula siang hari aku sering bermain dirumah sendiri bersama kakak dan adikku.

Ibu menyayangiku, aku tahu itu. Walau hampir tiap hari sejak kecil selalu mengumpatku dan memarahiku berbeda pada kakak dan adikku.

"Kamu itu gak seperti Dina anaknya Bu Rini, pinter dan rajin membantu orang tua," begitu andalan ibuku selalu membandingkanku dengan anak orang lain.

Hingga lulus SMA aku akhirnya pergi bekerja ke Jakarta, ingin merasakan kebebasan dari umpatan dan nyinyiran ibuku. Kadang rindu tapi rasa sakit berbekas hingga kini, ibu masih tak berubah. Aku tahu ibu sayang padaku tapi dia tak pernah bisa menunjukkan caranya yang halus.

Aku ingin memeluknya, ingin berkeluh kesah dengannya namun tak bisa. Seakan ada jurang yang memisahkan tali kasih kami hingga kini.

Entah mengapa ibu selalu menilai aku membencinya, padahal secara materi aku sering memberinya hadiah dan kebutuhan terpenuhi. Aku menyayangi ibu walau memang ada ganjalan sakit hati yang belum mampu disembuhkan.

Aku salah, aku memang tak berguna, aku banyak mengecewakan ibu dan aku tak tahu bagaimana mengobatinya.

Suatu hari aku ke kamar ibu, aku peluk dia dan ternyata tangannya menahan pelukanku dan menyingkirkannya. Sakit, aku sakit merasakan kenyataan ini. Tak bisa bercengkerama dengan sosok yang telah melahirkanku rasanya hidupku tak sempurna, aku tak tahu bagaimana harus bersikap.

Hanya doa-doa kebaikan dan tobatku pada Sang Kuasa agar ibu dan aku dibukakan hati untuk bersatu.

Ibu, ajari aku untuk menjadi anakmu 

Salam sehat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun