"Del, seminggu besok aku pulang kampung bertemu anak-anak dan istriku, tolong sementara jangan hubungi aku dulu, tunggu aku yang menghubungimu," kata Adi lirihÂ
Perlahan Odel melepas pelukan Adi dan menatap lekat mata lelaki pujaannya itu. Tak bisa berkata-kata, hanya lelehan air mata yang membasahi pipinya tak bisa dibendung.Â
Inilah kenyataan, Adi bukan miliknya seutuhnya, cinta dan kebahagiaan mereka hanya semu.Â
Kini Odel hanya bisa duduk merenung sendiri, pelangi itu telah pergi berganti terik mentari bagai di gurun sahara. Gersang dan hampa.Â
Bila sendiri lebih baik, mengapa harus jadi orang ketiga dan memeluk kebahagiaan semu yang akan sirna.
Salam bahagiaÂ
Veta Shinta KBC-26Â
KomBes Brebes Jateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H