Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kebahagiaan Semu

30 November 2020   21:50 Diperbarui: 30 November 2020   21:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendiri / Dok.verashinta

Sepasang sejoli itu tertawa, sesekali saling memandang mesra dan berpelukan. Sinar bahagia terpancar dari mata dan senyuman mereka seolah pelangi selalu menaunginya dengan semua warna ceria. 

Odel sangat menikmati perhatian yang selalu diberikan Adi, tak ada celah untuk membencinya. Walau Adi tak seganteng oppa Korea tapi wajahnya karismatik, senyumnya selalu ada walau kadang Odel suka sewot dengan hal-hal kecil yang tak penting. 

Adi sangat memanjakan Odel, sabar membimbing dan menerima sifat keras kepala dan emosi Odel yang suka lepas kendali. Sikap Adi sangat membahagiakan Odel, dialah satu-satunya lelaki yang bisa membuatnya nyaman. Cinta dan kasih sayang telah melekat pada hati mereka yang saling bertautan, mengisi dan melengkapi, memberi dan menerima membuat hubungan mereka makin erat. 

Siang itu Odel tengah bermanja, bersandar di bahu Adi sambil ngobrol berbagai cerita. Keduanya memang selalu nyambung saat ngobrol, jadi suasana bisa mengalir cocok tanpa ada perdebatan. Dua insan sama&sama pintar dan sibuk tapi selalu menyempatkan untuk bercengkerama melepas lelah oleh rutinitas. 

Odel menceritakan kesibukannya seharian tadi, walau setiap saat selalu berkabar lewat whatsapp tapi saat malam tiba mereka selalu sempatkan ngobrol membahas kegiatan mereka. 

"Del, kamu perempuan idamanku banget sayangnya kita baru ketemu setelah takdir lain ada," ungkap Adi sambil memandang wajah Odel. 

"Jalani saja dan nikmati kebersamaan ini" 

" Iyah, aku makin bahagia setelah ada jamu sekarang"

"Aku juga, kita sama-sama saling membutuhkan dan punya karakter yang klop" 

"Hhmmm aku sangat menyayangimu del," ucap Adi sambil mengecup kening Odel. 

Mata Odel terpejam dan menikmati ciuman penuh cinta Adi, rasanya baru kali ini dia merasakan bahagia yang sesungguhnya, saling mencintai dan dicintai. Dulu Odel selalu dicintai lelaki sedangkan Adi selalu mencintai perempuan apabila mereka akhirnya punya hubungan khusus. Tapi sekarang mereka bisa saling mencintai dan itu sangat istimewa. 

"Del, seminggu besok aku pulang kampung bertemu anak-anak dan istriku, tolong sementara jangan hubungi aku dulu, tunggu aku yang menghubungimu," kata Adi lirih 

Perlahan Odel melepas pelukan Adi dan menatap lekat mata lelaki pujaannya itu. Tak bisa berkata-kata, hanya lelehan air mata yang membasahi pipinya tak bisa dibendung. 

Inilah kenyataan, Adi bukan miliknya seutuhnya, cinta dan kebahagiaan mereka hanya semu. 

Kini Odel hanya bisa duduk merenung sendiri, pelangi itu telah pergi berganti terik mentari bagai di gurun sahara. Gersang dan hampa. 

Bila sendiri lebih baik, mengapa harus jadi orang ketiga dan memeluk kebahagiaan semu yang akan sirna.

Salam bahagia 

Veta Shinta KBC-26 

KomBes Brebes Jateng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun