Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Suasana Kuna Mekuna di Warung Jegangan

19 Oktober 2020   13:14 Diperbarui: 19 Oktober 2020   13:25 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padasan, tempat wudhu jaman dulu (dok.vera shinta)

Bisnis kuliner makin marak dengan berbagai kreatifitas para pembidik yang jitu, menyajikan aneka pesona untuk menarik pengunjung. Salah satunya di sebuah tempat makan di daerah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Warung Jegangan.

Ndalem Biyung (dok.vera shinta)
Ndalem Biyung (dok.vera shinta)

Jegangan adalah bahasa Jawa yang artinya duduk santai sambil jegang (mengangkat salah satu kaki diatas kursi), biasanya orang jaman dulu duduk di bangku panjang (rusbang) sambil ngopi dan ngobrol. Kalau sudah jegangan rasanya nikmat santai dan lupa waktu, asyik dengan suasana akrab.

Nasi komplit apa ndeso (dok.Vera shinta)
Nasi komplit apa ndeso (dok.Vera shinta)

Begitu memasuki parkiran sudah disuguhi pintu gebyok (pintu kayu jaman dulu) yang terbuka, begitu melewati pintu ada tungku dan aneka olahan yang akan disajikan. Ada temoe buntel daun, sayuran mentah dan lainnya. Setelah itu baru memasuki pintu ke area yang menyajikan suasana ndeso dengan hamparan kebun yang luas.

Pintu masuk (dok.vera shinta)
Pintu masuk (dok.vera shinta)

Paling depan ada semacam rumah kecil yang diberi nama "dalem biyung", artinya rumah ibu. Di situ ada teras yang asri, masuk ada ruang tamu dengan deretan baju kebaya dan lurik untuk disewakan seharga 15 ribu rupiah lengkap dengan kain dan caping. 

Ada sebuah kamar dan ruang makan kuno, paling belakang "pedangan", yaitu dapur jaman dulu kebgkap dengan pawon (tungku kayu) dan peralatannya.

Hidangan kuna mekuna (dok.Vera shinta)
Hidangan kuna mekuna (dok.Vera shinta)

Dari situ bisa melihat luasnya kebun yang diberi beberapa gazebo dengan berbagai macam nama serta keunikannya, semua serba suasana kuna mekuna yang artinya kuno sekali. 

Ada sepeda jadul, tempat tidur jadul, petromaks (lampu minyak tanah), berbagai ornamen jadul, segulungan kayu bakar, bambu yang biasa untuk ambil nira/legen/badeg, dapuran (kebun bambu), ayunan kayu dan paling belakang adalah "dalem eyang" atau rumah nenek/kakek.

Suasana asri di kebun (dok.vera shinta)
Suasana asri di kebun (dok.vera shinta)

Selain kita dimajakan dengan sejuknya pemandangan dan suasana jadul yang merindukan, sajian yang terhidang juga sangat ndeso seperti jaman dulu. 

Di meja kayu sudah tersaji setampah gelas seng dan air teh dalam ceret (teko). Menu utama adalah nasi komplit dengan lauk pauk ndeso seperti oseng-oseng, temoe dan tahu goreng, gesek/ikan asin, sambal dan ayam yang dinikmati dengan piring seng juga. 

Seperti suasana tempo dulu mencari kayu, blarak (daun kelapa kering) dan tenongan (dok.vera shinta)
Seperti suasana tempo dulu mencari kayu, blarak (daun kelapa kering) dan tenongan (dok.vera shinta)

Kalau cuci tangan sudah ada "padasan", jaman dulu digunakan untuk berwudhu yaitu wadah yang terbuat dari tanah liat seperti kendi/gogok (biasanya tempat air putih). Satu porsi perorang 30 ribu rupiah untuk nasi komplit. Ada juga mendoan khas Banyumas dan pisang goreng yang disajikan diatas talenan kayu.

Warung jegangan (Dok.vera shinta)
Warung jegangan (Dok.vera shinta)

Berbagai minuman tradisional juga ada, seperi badeg/legen/nira, kopi clebek (kopi numbuk sendiri manual), wedang uwuh dan lainnya. Semua terhidang dengan bahan seng seperti jaman dulu, membuat suasana hati kita merasakan damainya dimanja kakek dan nenek pada masa kecil.

Model pakaian yang disewakan (dok.vera shinta)
Model pakaian yang disewakan (dok.vera shinta)

Begitulah suasana yang tergambar di Warung Jegangan, bagi yang dekat silahkan merapat dan yang jauh cukup nikmati gambar-gambarnya dulu. Terima kasih dan selamat kembali ke jaman kuna mekuna.

Vera Shinta KBC-26
KomBes Brebes Jateng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun