"Bunda, minum," suara Reno mengagetkanku.
Aku ambilkan minum hangat untuknya
"Bunda tadi telpon siapa? Papah?" Tanya Reno lemah menahan sesak nafasnya yang kambuh.
Aku diam, tak ingin melukai hatinya lagi karena aku tahu papahnya tak akan menemuinya.
"Reno tidur lagi ya, nanti bunda belikan obat," hanya itu yang bisa aku jawab sambil mengulas senyum agar anakku kuat.
Dua jam berlalu dan suara telpon terdengar, dari Dwi, papahnya Reno.
"Ya, gimana," tanyaku setelah menggeser tanda hijau di handphone.
"Aku udah di depan rumah, aku gak masuk jadi kamu aja yang ambil keluar," jelasnya.
Aku bergegas ke pintu depan, membukanya dan melihat dia tetap ada diatas motornya.
"Nih, diminum sehari 2 kali pagi dan malam. Satu sendok saja," sambil memberikan bungkusan obat dalam plastik.
"Ya makasih," aku gak bisa lagi berucap.