Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terhalang Ego

11 September 2020   19:52 Diperbarui: 11 September 2020   19:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bunda, minum," suara Reno mengagetkanku.

Aku ambilkan minum hangat untuknya

"Bunda tadi telpon siapa? Papah?" Tanya Reno lemah menahan sesak nafasnya yang kambuh.

Aku diam, tak ingin melukai hatinya lagi karena aku tahu papahnya tak akan menemuinya.

"Reno tidur lagi ya, nanti bunda belikan obat," hanya itu yang bisa aku jawab sambil mengulas senyum agar anakku kuat.

Dua jam berlalu dan suara telpon terdengar, dari Dwi, papahnya Reno.

"Ya, gimana," tanyaku setelah menggeser tanda hijau di handphone.

"Aku udah di depan rumah, aku gak masuk jadi kamu aja yang ambil keluar," jelasnya.

Aku bergegas ke pintu depan, membukanya dan melihat dia tetap ada diatas motornya.

"Nih, diminum sehari 2 kali pagi dan malam. Satu sendok saja," sambil memberikan bungkusan obat dalam plastik.

"Ya makasih," aku gak bisa lagi berucap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun