Apakah kau merindukanku?
Sebuah tanya yang kau kirimÂ
Sebuah tanya yang sulit untuk ku jawab
Haruskah aku balik bertanya
Apakah kau merindukanku?
Mengapa kau pertanyakan satu kata yang kau sendiri tak pernah ungkapkan
Tak pernah kau perlihatkan rasamu untukku
Haruskah aku merindukanmu?
Sosok yang pernah kurindukan berpuluha tahun lalu
Namun pelan memudar bersama jarak dan keegoisanmu
Gengsimu terlalu besar untuk aku peluk
Kau buat jarak tanpa memikirkan perasaanku
Rindu yang dulu aku semai
Tak pernah kau pupuk
Tak oernah kau siangi
Bahkan kau lihatpun tidak
Benih rindu itu telah menjadi rumput hampa
Tumbuh merajai tanah bernama hati
Hanya hampa yang ada
Bila sekarang kau tanyakan tentang rindu
Sanggupkah kau siangi rumput hampa dihatiku
Satu persatu kau cabut dan semaikan bibit baru bernama kasih sayang
Hingga akan tumbuh rindu yang tak akan habis dan mati
Sanggupkah kau?
Jangan pernah tanyakan rindu bila keegoisan masih menjadi pakaian kebesaranmu
Dan gengsi menjadi mahkotamu
Jadilah raja yang sengharapkan rindu dari kemungkaran cinta
Tak akan pernah kau dapat
Hingga semua itu lepas dari tubuhmu
Rindukan aku dan aku akan lebih merindukanmu