Menurut data Unicef pada tahun 2022, 45% dari 2.777 anak di Indonesia mengaku pernah menjadi korban cyberbullying. Platform yang sering digunakan untuk kasus cyberbullying antara lain WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Data tersebut terbilang cukup tinggi dan menjadi faktor utama seseorang merasa insecure serta terganggu nya kesehatan mental individu.Â
Di Indonesia sendiri, masalah mengenai kesehatan mental ini masih sering dipandang sebelah mata oleh khalayak umum. Banyak yang menganggap individu yang mengalami masalah kesehatan mental ini dianggap aneh, dan tidak sedikit dari mereka yang kemudian diasingkan atau dibedakan. Hal seperti inilah yang kemudian semakin memperburuk kondisi dari individu itu.
Maka dari itu yang harus dilakukan sebagai orang terdekatnya, kita harus memahami dan menghargai mereka. Sayangnya, tidak semua orang mampu melakukan hal tersebut. Padahal, ketika mereka dihargai dan didengar, pikiran dan perasaan mereka akan lebih mudah membaik.
Penulis: Vera Shabrina, Mahasiswi Semester 5 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H